tvOnenews.com – Sabtu (2/11/2024) malam waktu Arab Saudi, jemaah Elharamain Wisata tiba di Madinah -kota suci kedua bagi umat Islam. Kota yang menerima Nabi Muhammad sebagai sosok pemimpin agung.
Di tangan Nabi Muhmmad kota yang awalnya bernama Yastrib itu maju pesat. Kami merasakannya sendiri, Madinah tidak hanya indah di mata tapi juga menghadirkan kedamaian di jiwa.
Seolah-olah Nabi Muhammad dan para sahabatnya menyambut kedatangan kami. Nyes, hati ini seketika sejuk, sensasinya seperti seorang perantau yang lama tak pulang ke kampung halaman.
Selama berada di Madinah jemaah Elharamain Wisata menginap di Hotel Al-Aqeeq, hotel Bintang lima dengan fasilitas terbaik. Jaraknya ke Masjid Nabawi hanya 30 langkah.
Setibanya di hotel kami tak ingin langsung istirahat, jiwa ini seakan terpanggil untuk segera mendatangi Masjid Nabawi, salat di sana dan merasakan kedamaian berkali-kali lipat.
Tidak ada kata lain selain rasa takjub dan syukur yang amat mendalam. Allah beri begitu banyak nikmatNya sehingga kami bisa sampai di masjid mulia ini.
Masjid Nabawi begitu spesial karena dibangun langsung oleh Nabi Muhammad. Tangan mulianya turut serta mengangkat bebatuan saat proses pembangunan masjid itu.
Pada awalnya Masjid Nabawi hanya seluas sekitar 50 m × 50 m dan atap setinggi 3,5 m. Temboknya terbuat dari batu bata dan tanah, tiangnya dari batang kurma, sedangkan atapnya terbuat dari daun kurma.
Sembilan tahun pertama hijrah Masjid Nabawi tidak memiliki penerangan saat malam hari, kecuali dari sedikit jerami yang dibakar saat waktu salat Isya.
Kini Masjid Nabawi punya luas mencapai 200 ribu meter persegi dan mampu menampung hingga 1 juta jemaah.
Nabawi kian cantik dari tahun ke tahun dengan berbagai bangunan mewahnya seperti kanopi payung otomatis di halaman luas, air pendingin, Kubah Hijau (Raudoh), Menara Bilal, hingga air zam-zam tak terbatas.
Tak hanya cantik dan menentramkan hati, Masjid Nabawi punya banyak keistimewaan, sebagai berikut:
1. Besarnya pahala salat di Masjid Nabawi
Saat seorang muslim salat di Masjid Nabawi maka pahalanya akan berkali-kali lipat tidak seperti salat di tempat lainnya, sebagaimana sabda Rasulullah:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ [ فإنه أفضل ] (رواه البخاري ومسلم)
“Salat di masjidku ini lebih baik seribu sholat di banding dengan salat di masjid-masjid yang lainnya, kecuali Masjidil Haram (karena sesungguhnya ia lebih utama)”. HR Bukhari dan Muslim.
2. Taman-taman surga (Raudah)
Selain dibangun langsung dengan tangan Nabi Muhammad, Masjid Nabawi juga menjadi saksi hidup tempat tinggal Nabi Muhammad. Beliau bersama istrinya Aisyah tinggal di mihrab samping masjid.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ (رواه البخاري ومسلم)
Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda: Antara rumahku dan mimbarku merupakan salah satu taman dari taman-taman surga. (HR Bukhari dan Muslim).
Di Raudah ini Nabi Muhammad memimpin salat, menerima wahyu, hingga memberi pengajaran kepada para sahabat. Raudah adalah tempat mustajab bagi orang yang berdoa.
Hingga hari ini orang yang ke Masjid Nabawi pasti akan mengupayakan untuk bisa beribadah dan berdoa di Raudah.
3. Tempat makam Nabi Muhammad dan 2 sahabatnya
Di kamar istrinya tercinta Aisyah, Nabi Muhammad meninggal dunia di situ pulalah kemudian beliau dimakamkan.
Selanjutnya dua sahabat mulia beliau Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab juga menyusul dikuburkan di kamar yang sama.
Seiring dengan perluasan Masjid Nabawi, ketiga makam tersebut kini bisa dikunjungi melalui salah satu pintu di sebelah Tenggara.
Jemaah bisa menyampaikan salam ke makam Nabi Muhammad, Abu Bakar As-Shiddiq, dan Umar bin Khattab.
“As-salaamualaika Ayyuhanabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu"
Artinya: Salam bagimu, wahai Nabi, dan rahmat dan berkah Allah.
Load more