tvOnenews.com – Kamis (7/11/2024) adalah hari ketiga jemaah Umrah plus Aqsa Elharamain Wisata berada di Makkah. Hari ini kami merencanakan city tour keliling sekitar Kota Makkah Al-Mukarromah.
Salah satu tujuan yang tak boleh dilewatkan adalah Thaif. Kota yang berjarak 95,2 KM itu pernah menjadi saksi gigihnya perjuangan Nabi Muhammad dalam mendakwahkan agama Islam.
Suatu hari Nabi Muhammad merasa setelah 9-10 tahun berdakwah di Makkah tidak ada yang beriman kecuali hanya 70 orang.
Dari sekian juta orang hanya 70 orang yang beriman, maka Nabi Muhammad pada saat itu mencoba melakukan ekspansi dakwah. Saat itu kondisi kaum muslimin di Makkah terboikot, terisolasi, dan diasingkan.
Nabi Muhammad pun bergerak keluar di suatu pagi hari, tujuannya adalah Kota Thaif yang jaraknya 95,2 KM dari Kota Makkah. Wilayahnya pegunungan tinggi dengan hawa yang dingin.
Dari Makkah menuju ke Thaif dengan berjalan kaki memakan waktu sekitar dua hari perjalanan. Seorang Quraisy yang sangat membenci dakwah Nabi Muhammad yaitu pamannya sendiri Abu Lahab ternyata sudah mengetahui rencana perjalanan itu.
Ia pun mendahului Nabi dengan menaiki kuda menuju ke kota Thaif. Setibanya di sana ia mengatakan kepada warga Thaif akan datang kepada kalian keponakan saya bernama Muhammad.
Ia katakana orangnya, jangan dipercaya karena kami lebih kenal dia. Dirusaklah nama Nabi Muhammad. Pada saat beliau tiba di kota Thaif yang terjadi adalah spontan penolakan.
Bahkan beberapa anak muda Thaif melempari Nabi Muhammad dengan batu sebagai bentuk pengusiran. Saat diangkat kaki kanan dilempari kaki kanan beliau dan saat diangkatnya kaki kiri dilempari pula kaki kiri beliau.
Bayangkan betapa tersiksanya beliau Nabi Muhammad. Darah pun mengucur dari tubuh mulia beliau. Dengan kaki yang terluka para Nabi Muhammad berjalan keluar Kota Thaif.
Beliau tiba di sebuah pohon dan beristirahat, meneduh. Di sana beliau mengucapkan kalimat yang masyhur:
“Wahai Allah, wahai Tuhanku, ke mana lagi kau akan mengarahkan langkahku. Kota Makkah dan Thaif sudah menolak agama ini. Tetapi Ya Allah, kemana pun Engkau arahkan langkah ini, selama Engkau tidak marah padaku, aku tidak peduli, Ya Allah. Aku tetap komitmen menjalankan agama ini.”
Curahan hati itu menggetarkan arsy Allah, di tengah terik panas matahari malaikat Jibril datang menghampiri Nabi dan menyampaikan:
“Sebelahku ada satu malaikat penjaga gunung. Allah telah memberi izin, tinggal engkau perintahkan saja, maka gunung di Kota Thaif ini akan ditimpakan ke mereka.”
Namun Nabi Muhammad dengan kelembutan hatinya melarang Jibril melakukan itu dan memilih berdoa kepada Allah agar dari kota ini nanti akan keluar keturunan mereka orang-orang yang beriman kepada Allah.
Doa itu terkabulkan, hari ini bisa disaksikan seluruh warga Thaif adalah orang-orang mukmin. Dari atas kereta gantung kami melihat landskap indah kota pegunungan ini.
Load more