Jakarta, tvOnenews.com - Sarawak Tourism Board (STB) melaporkan hingga Oktober 2024 terdapat 540 ribu wisatawan Indonesia berkunjung ke wilayah tersebut.
Hal itu diungkapkan Director of Marketing (ASEAN & Domestic) Sarawak Tourism Board Barbara Benjamin Atan, dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).
Menurutnya, kunjungan masyarakat Indonesia ke Sarawak, Malaysia untuk melakukan pengobatan karena aksesnya yang dinilai mudah didapat serta jarak yang dekat.
“Jadi ada yang contohnya kalau mereka biasa pergi ke Malaysia untuk berobat biasa ke Penang, Kuala Lumpu, salah satu opsi juga ke Kuching sebab mereka akan ke Kalimantan Barat untuk merawat kerabat,” katanya.
Opsi tersebut diambil masyarakat karena biaya perjalanan dianggap lebih murah dibandingkan pergi dari Jakarta ke Pontianak.
Kegiatan lain yang juga masyarakat gemar lakukan ketika pergi ke Sarawak untuk sekadar berjalan-jalan di dalam Kota Kuching atau berbelanja.
Selain masyarakat Indonesia, visitor lain yang datang kebanyakan berasal dari domestik yang berasal daerah lain seperti Semenanjung Malaysia dan Sabah. Diikuti dengan visitor yang datang dari Brunei Darussalam.
“Kami sebut mereka visitor karena mereka tidak datang dalam waktu yang lama, berbeda dengan turis. Kalau Brunei, itu ke Miri cuma butuh satu jam dengan menyetir mobil, jadi orang Brunei biasa ke Miri untuk beli barang mingguan, habis itu pulang,” ujar Karmilla.
Kemudian ada pula visitor dari Singapura yang suka datang ke Sibu melalui moda transportasi udara dan visitor asal China yang datang karena adanya konektivitas yang mudah diakses dari Kuala Lumpur ke Kuching atau Brunei Darussalam ke Kuching.
“Terakhir ada visitor dari Filipina, kebanyakan mereka bekerja di Brunei, jadi mereka (datang) lewat Miri,” ungkap dia.
Selain itu, Sarawak dikenal memiliki daya tarik wisata yang luar biasa, dengan mengusung lima pilar utama pariwisata, yaitu budaya (culture), petualangan (adventure), alam (nature), kuliner (food), dan festival.
STB kini meluncurkan kampanye terbaru bertajuk "Gateway to Borneo" yang bertujuan untuk mempromosikan Sarawak sebagai pintu gerbang ke Kepulauan Borneo, salah satu pulau terbesar di dunia yang meliputi Kalimantan, Sabah, dan Brunei.
“Kampanye "Gateway To Borneo" ini memberikan peluang bagi wisatawan untuk datang ke Sarawak aja dulu, baru nantinya akan menjelajahi tempat-tempat wisata di Serawak dan wilayah lain di Kepulauan Borneo lainnya,” terang dia.
Sarawak juga menjadi rumah bagi dua situs warisan dunia UNESCO, yakni Taman Negara Mulu dan Taman Negara Niah, hingga terdapat pula lebih dari 30 taman nasional dan kawasan lindung yang menawarkan pengalaman alam yang memukau.
Tidak hanya itu, keberagaman budaya menjadi kekuatan utama Sarawak, dengan 34 kelompok etnis yang menghadirkan tradisi dan seni yang unik, dan dalam beberapa tahun terakhir, upaya untuk mempromosikan warisan budaya dan alam Sarawak terus dilakukan melalui berbagai kerja sama dengan maskapai seperti AirAsia dan asosiasi perjalanan seperti Asita dan Astindo.(lkf)
Load more