Kendal, Jawa Tengah - Pertama kali mendengar nama Pulau Tiban, bayangan di benak yang muncul adalah sebuah daratan kecil yang gersang. Wajar saja, namanya juga Pulau Tiban yang arti bebasnya adalah tiba-tiba atau baru saja.
Pulau Tiban berada di Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Sekitar delapan kilometer sebelah utara pusat kota Kendal. Untuk menuju ke sini aksesnya bisa dibilang lumayan. Paling tidak untuk ukuran desa yang berada di pesisir pantai, jalannya sudah beraspal.
Bisa dijangkau dengan kendaran pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Hanya sayang, jarang menemukan angkutan umum sampai ke Desa Kartika Jaya.
Sesampai di ujung jalan desa ada sebuah dermaga kecil. Lokasinya berada di pinggiran hutan mangrove. Dari sinilah perjalanan menuju ke pulau tiban dengan perahu dimulai. Tiketnya sangat terjangkau, sekitar 20 ribu rupiah pulang pergi.
Jalur perahu pada awalnya menyusuri sungai menuju muara, lalu melewati rimbunnya hutan mangrove yang berada di sisi kanan dan kiri. Sesekali wisatawan bisa melihat aktifitas nelayan yang berburu ikan, baik dengan menggunkan jaring maupun memancing di tepian hutan mangrove.
Lepas dari sungai, perahu kemudian mengarungi perairan laut. Pulau Tiban sudah nampak di depan mata. Jarak dari desa perkampungan Desa Kartika Jaya menuju ke Pulau Tiba hanya satu kilometer, dengan waktu tempuh cukup sepuluh menit saja.
Dulu lokasi ini adalah laut lepas yang berbatasan dengan areal pertambakan. Abrasi telah meluluhlantakkan tambak petani. Setelah beberapa tahun muncullah daratan berupa gundukan pasir. Semakin lama semakin luas dan membentuk pulau. Warga kemudian menyebutnya dengan nama Pulau Tiban.
"Daratan baru ini terbentuk dari endapan pasir yang hanyut oleh arus laut yang kemudian menumpuk menjadi daratan. Panjangnya mencapai satu setengah kilometer, sementara lebarnya sekitar dua ratus meter," kata Joko, warga setempat yang ikut mengelola Pulau Tiban.
Warga yang melihat potensi pulau ini sebagai obyek wisata kemudian membentuk kelompok sadar wisata.
Mereka mulai menanam pohon cemara laut sekitar tahun 2010 dan tumbuh dengan baik dan menjadi peneduh di tengah panasnya udara pantai.
Ada ratusan pohon cemara laut yang sudah tumbuh besar. Ini memberi panorama yang kontras dengan areal sekitarnya yang gersang. Di bawah cemara terdapat areal yang sering dipakai untuk berkemah," jelasnya.
Ada yang menarik di sisi utara pulau tiban. Yaitu pantai yang memanjang dari timur ke barat. Pasirnya sangat khas, meski berwarna hitam namun sangat bersih. Ombaknya bersahabat, karena pantai di sini tergolong landai, aman bagi wisatawan untuk bermain-main ombak. Tapi untuk anak-anak tetap harus didampingi orang tua. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)
Load more