Kendal, Jawa Tengah - Desa wisata Pakis di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah terus mengembangkan potensi wisatanya. Salah satunya adalah agrowisata yang berhubungan dengan pertanian.
Menurut ketua Pokdarwis Desa Pakis, Hendri, wisata mina padi merupakan kreatifitas anak muda desa untuk mengoptimalkan potensi di lereng Merangan. Lahannya menempati areal sawah bengkok yang dipakai untuk membangun gubug wisata dan jembatan bambu wisata.
Di sela-sela sawah dibuat kolam yang menyatu dengan tanaman padi. Di situlah ikan-ikan ditebar dan dibudidayakan. Adanya ikan yang hilir mudik diantara jalan bambu dan sawah menjadi daya tarik tambahan terutama bagi anak-anak. Mereka juga bisa memberi makan ikan dengan membeli pakan di loket.
"Ini memang sudah kita desain setelah wisata gubug dan gardu pandang di tengah sawah banyak dikunjungi wisatawan. Lalu kita coba memadukannya dengan budidaya mina padi. Ternyata menarik. Ke depan akan kita buat juga gubug khusus untuk kuliner ikan sehingga wisatawan bisa menikmati kuliner dengan suasana sawah dan pedesaan," jelasnya.
Wisatawan yang datang berkunjung mengaku senang adanya ikan-ikan yang dipelihara menjadi satu dengan sawah. Dengan begitu mereka bisa memberikan edukasi kepada anak-anak yang mereka ajak. Tentang bagaimana memanfaatkan sawah tak hanya untuk menanam padi tapi juga bisa untuk memelihara ikan.
"Jadi kita bisa kasih tahu kan ke anak-anak, ini lho ikan bisa dipelihara di sini juga sehingga airnya bisa digunakan maksimal. Juga kita kasih tahu kalau di bawah ada ikan yang hidup, itu berarti tanaman padinya bebas dari pupuk kimia dan pestisida yang bisa meracuni ikan," kata Artati, wisatawan yang mengajak keluarga jalan-jalan ke lereng Bukit Merangan Kendal.
Destinasi wisata ini juga cocok untuk rest area karena lokasinya berada di jalur wisata antara Boja Kendal dengan Bandungan dan Gedongsongo di Kabupaten Semarang. Selain hawanya sejuk, wisatawan juga bisa beristirahat di gubug-gubug bambu sambil menikmati panorama sawah dan pegunungan.
Tiket masuknya juga murah, sepuluh ribu rupiah untuk orang dewasa, dan lima ribu rupiah untuk anak-anak. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)
Load more