Wonosobo, Jawa Tengah – Ada yang berbeda jika sedang berkunjung ke Wonosobo, Jawa Tengah. Di kota yang dingin ini terdapat sebuah masjid yang terbilang cukup istimewa dan jarang ditemui di lokasi lain yakni masjid yang menyediakan wudhu menggunakan air hangat dari sumber alami panas bumi.
Karena keistimewaannya ini lah, banyak wisatawan yang datang berkunjung untuk beribadah sholat maupun hanya untuk sekedar beristirahat setelah berwisata ke Dieng.
Tak hanya air wudhu nya saja yang menggunakan air hangat alami, namun di Masjid Jawahirul Akbar ini air hangat juga ada dibagian kamar mandi, bahkan ada juga fasilitas untuk berendam.
Foto: Fasilitas berendam dan wudhu dengan sumber air panas alami (Ronaldo)
Menurut Takmir Masjid Jawahirul Akbar, Ahmad Ridho, meskipun tampak megah dengan desain bangunan yang moderen, namun sebenarnya masjid ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Masjid Jawahirul Akbar ini dibangun oleh salah satu tokoh ulama yang ada di Kelurahan Kalianget, Wonosobo, Jawa Tengah.
Kemudian pada awal tahun 2010 lalu, barulah Masjid Jawahirul Akbar ini mulai dipugar dan diperbaharui. Dan pada tahun 2014 masjid tersebut mulai mengalir air hangat alami yang digunakan untuk berwudhu.
“Bangunan yang terbaru ini mulai direnovasi tahun 2010 an, Kalau air panasnya mulai mengalir ke masjid tahun 2014,” ujar Ahmad Ridho, Senin (04/04/2022)
Air hangat alami yang ada di masjid pun rupanya muncul dari sumber mata air hangat yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari masjid. Namun menurut Ridho, di Kelurahan Kalianget memang banyak dijumpai mata air hangat dengan skala kecil yang juga muncul diarea persawahan milik warga.
“Dulu di Kalianget itu banyak mata air kecil disawah-sawah dan dimana-mana. Kemudian dulu ada perusahaan swasta yang melakukan pengeboran untuk mencari sumber air, namun ternyata muncul air panas itu. Kemudian warga meminta, air panas itu dialirkan juga ke Masjid Jawahirul Akbar dan kini wudhu memakai air hangat alami menjadi ikonnya masjid Kalianget” terangnya.
Suhu air panas bisa yang muncul di sumber mata airnya bisa mencapai 70 derajat selsius, namun ketika dialirkan ke masjid suhunya berkurang menjadi sekitar 30 derajat selsius sehingga tetap aman digunakan oleh pengunjung atau jamaah masjid.
Ridho juga menambahkan, bahkan tiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu Masjid Jawahirul Akbar ini selalu ramai karena menjadi lokasi rujukan untuk sembahyang maupun hanya untuk sekedar istirahat bagi para wisatawan yang datang dan pergi ke lokasi wisata Dieng.
“Untuk hari jumat, sabtu, minggu itu pasti selalu ramai pengunjung yang mau wisata ke Dieng,” tambahnya.
Selain untuk berwudhu, air hangat yang terdapat di masjid juga bisa digunakan terapi bagi penderita penyakit kulit, karena air hangat tersebut mengandung belerang. Masjid pun dibuka untuk umum selama selama 24 jam, bahkan bagi pengunjung yang datang hanya untuk sekedar berendam air hangat alami ini tidak dipungut biaya alias gratis.
“Selama tidak diminum, air hangat ini tetap aman digunakan untuk wudhu dan berendam. Dibuka untuk umum 24 jam dan gratis,”
Ke depan tempat wudhu dan lokasi berendam air hangat di masjid tersebut akan kembali diperbarui agar tampak lebih representatif dan nyaman bagi para pengunjung.
“Itu kedepannya akan dipercantik lah, supaya pengunjung yang datang juga enak dan nyaman,” pungkas Ridho. (Ronaldo Bramantyo/Buz)
Load more