Untuk mewujudkan mimpi tersebut sangat dibutuhkan dukungan semua pihak, hingga atas apa yang direncanakan segera dapat dicapai. Tak terkecuali terhadap Tim Penyusun Geopark Silokek di bawah koordinasi Prof Febrin Anas Ismail dan anggota.
Pasir putih Silokek
"Prof Febrin adalah salah-satu penggagas dan mendesain Geopark Silokek, sampai akhirnya Geopark Silokek di akhir 2018 lalu ditetapkan menjadi Geopark Nasional," jelas Bupati pula.
Tak kalah pentingnya, selain memiliki keindahan alam, keberadaan Geopark Ranah Minang Silokek berdekatan dengan kawasan Perkampungan Adat Nagari Sijunjung yang juga sudah ditetapkan sebagai kawasan wisata budaya nasional oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Karena itu, ia berharap melalui kegiatan Sarasehan Geologi di Sijunjung, Geopark Ranah Minang Silokek memenuhi persyaratan untuk diusulkan ke Geopark Global UNESCO, khususnya Geopark Silokek.
Ketua IAGI Sumatera Barat, Dian Hardiansyah, adalah salah-satu pihak yang sudah banyak berkontribusi untuk Geopark Silokek. Namun begitu, untuk mendorong Geopark Silokek ke UNESCO, ia berharap dukungan dari IAGI pusat.
"Kami sangat mengharapkan dukungan penelitian dari IAGI pusat, karena secara umum batuan silokek sangat unik. Ada batuan granit dan batuan purba berumur 260-320 juta tahun," ujar Dian Hardiansyah dalam suatu forum pettemuan di Sijunjung.
Untuk percepatan sertifikasi UNESCO, sebelumnya telah dilakukan penandatanganan MoU dan Pelantikan Pengurus Daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat masa jabatan 2019-2022 di Muaro Sijunjung. (Beni Roska/act)
Load more