Moang Lesu menyetujui persyaratan-persyaratan tersebut dan siap melakukan itu semua. Selanjutnya, dia pun mengikuti pelajaran Agama Katolik, pelajaran ilmu politik dan pemerintahan selama 3 tahun.
Setelah itu dia dibaptis dengan nama Don Alexius Ximenes da Silva. Lalu Gubernur Tanah Malaka melantiknya sebagai Raja Sikka.
Setelah 3 tahun di Malaka, Moang Lesu memutuskan kembali ke Kampung Sikka.
Sebelum pulang, dia menghadiahkan Gubernur Malaka sejumlah emas dan wewangian yang dalam Bahasa Sikka disebut “ambar menik” atau muntahan ikan paus.
Gubernur Malaka nenghadiahkan Moang Lesu berupa Salib Senhor, Patung Meninu (Patung Kanak-kanak Yesus sebagai Raja), Tugur Griang (panji yang bergambar orang kudus), Regalia kerajaan, dan sejumlah batang gading berukuran besar dan sedang.
Sekitar tahun 1600, Moang Lesu kembali ke Kampung Sikka. Dia didampingi seorang guru agama berkebangsaan Portugis bernama Agustino Morenho.
Setibanya di Kampung Sikka, Agustinho Morenho menyelenggarakan upacara pengukuhan kembali Moang Lesu menjadi Raja Sikka.
Load more