Bintan, Kepri – Sebagai daerah Kepulauan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau memiliki banyak objek wisata pantai yang dijadikan destinasi wisata unggulan untuk menghabiskan waktu libur lebaran. Salah satu yang menjadi unggulan adalah kawasan pantai Trikora yang memiliki garis pantai sepanjang 20 kilometer.
Berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Tanjungpinang, kawasan pantai Trikora terletak di Desa Malang Rapat, Kabupaten Bintan. Garis pantai sepanjang 20 kilometer terbagi menjadi 4 bagian yaitu Trikora 1,2,3 dan 4.
Sepanjang kawasan pantai Trikora, terhampar pasir putih, beberapa bagian terhampar tumpukan bebatuan besar bahkan terdapat tumpukan batuan besar agak ke tengah laut menyerupai pulau.
Barisan pohon kelapa dan pohon pinus dan tanaman lainnya menambah keindahan kawasan pantai di wilayah timur pulau Bintan ini.
Setiap bagian pantai terdapat tempat wisata pantai yang dikelola oleh berbagai pengelola wisata dari pihak swasta maupun pemerintah daerah yang jumlahnya mencapai puluhan tempat wisata pantai.
Pengelola wisata di kawasan di kawasan pantai Trikora menyediakan berbagai fasilitas tempat untuk menarik pengunjung, mulai dari penyediaan fasilitas pondok kecil untuk sekedar tempat peristirahatan, hingga fasilitas hotel dan resort untuk menginap.
Fasilitas pendukung juga beragam, mulai dari fasilitas olahraga air seperti Jet ski, Banana boat, Kano, Diving hingga penyewaan ban dan pelampung. Fasilitas pendukung lainnya mulai dari restoran, warung makan dan jajanan , hingga musholla dan fasilitas parkir kendaraan.
Tarif untuk masuk ke tempat wisata pantai juga bervariasi, mulai dari hanya tiket parkir kendaraan sebesar Rp 3.000 – Rp 5.000, hingga tiket masuk rata-rata Rp 5.000 per orang.
Libur lebaran tahun ini, jumlah pengunjung berwisata ke pantai Trikora meningkat berkali lipat dibanding 2 tahun sebelumnya. Dinda salah seorang pengunjung di kawasan pantai Trikora mengatakan, berlibur ke pantai Trikora bersama keluarga besar biasanya rutin dilakukan sebelum pandemic covid-19.
“Senang sekali bisa kembali berlibur ke pantai Trikora, setelah dua tahun absen karena covid,”ujarnya.
Dinda juga mengatakan, selain bermain dan berenang di pantai, bersama keluarga menghabiskan waktu bersantai sejak pagi hingga petang.
“Biasanya kami membawa bekal makanan dan jajanan, jadi sehabis berenang kami makan siang dan bersantai sampai sore,”katanya.
Sedangkan Andri pengunjung lain menuturkan, keindahan pantai kawasan Trikora seperti magnet, karena dia bersama keluarganya rutin berwisata setiap tahun pada libur lebaran.
“Pemandangannya indah, pasirnya putih dan airnya bersih jadi nyaman untuk bersantai dan berenang,”ujar Andri.
Andri juga menuturkan, Kawasan pantai Trikora tahun ini kembali ramai seperti sebelum pandemi Covid-19.
“Sekarang sudah ramai lagi, setiap tahun kami sekeluarga ke pantai ini, tapi 2 tahun selama covid agak sepi,”tuturnya.
Nama Trikora sendiri menurut sejarahnya berasal dari nama Tri Komando Rakyat, karena pada zaman dahulu pantai ini menjadi wilayah pertahanan terluar Indonesia dari isu peristiwa konfrontasi dengan Malaysia masa pemerintahan Presiden Sukarno.(Ksh/ito)
Load more