Jakarta - Indonesia dengan ragam budayanya memiliki banyak peninggalan sejarah kota yang disebut kota lama, kota tua, atau kota sejarah yang memperlihatkan masa kejayaan perdagangan di Asia di abad 17 dan 18.
Melihat potensi pariwisata ini, jurusan arsitektur FTSP Universitas Trisakti bersama Majalah Asrinesia menyelenggarakan Seminar virtual tentang arsitektur Kota Tua, agar cagar budaya ini lebih dikenal masyarakat luas.
Seminar warisan budaya Nusantara berjudul “Kota Tua–Pusaka Nusantara”, diselenggarakan pada Kamis (16/6/2022) dengan menghadirkan Arsitek yang juga Peneliti dari tiga Perguruan Tinggi dan diikuti sebanyak 600 partisipan juga dihadiri Direktur Utama PT Kenari Djaja, Hendra B. Sjarifudin.
Dalam sambutannya, Hendra mengatakan sama seperti kawasan kota lama di beberapa kota di Indonesia bahkan dunia, Kota Tua Jakarta ini dimanfaatkan sebagai tempat wisata bersejarah dengan mengubah fungsi bangunan lama menjadi museum yang menyimpan banyak informasi berharga tentang sejarah kota. "Karena cakupannya yang luas, kawasan Kota Tua Jakarta ini memiliki beberapa objek wisata yang sangat menarik," ujarnya.
Ketua Jurusan Arsitektur Universitas Trisakti Etty R Kridarso, memprediksi peninggalan kota tua akan menjadi potensi andalan pariwisata daerah dalam mendatangkan banyak kegiatan dan turis ke Indonesia.
Arsitek Jonni Wongso dari jurusan arsitektur Universitas Bung Hatta - Padang, melakukan penelitian pada peninggalan kota lama berbasis budaya adat Minang. Kawasan ini potensial bagi perkembangan arsitektur daerah yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Sumatera Barat sebagai kawasan kota tua bernilai budaya setempat menjadi salah satu produk wisata yang menarik dan menyertakan kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Load more