DI Yogyakarta - Malioboro merupakan salah satu kawasan paling populer dan menjadi objek wisata wajib bagi para pelancong yang datang ke Yogyakarta.
Ketiga jalan tersebut dikenal dengan sebutan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Jalan Malioboro populer di kalangan wisatawan bukan hanya karena namanya yang sudah dikenal luas.
Di kawasan ini, kamu bisa menikmati berbagai spot, mulai dari pusat perbelanjaan, kuliner hingga spot foto instagenic. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut spot-spot yang wajib kamu kunjungi ketika datang ke Malioboro.
img: via VIVA
Kampung Ketandan berada di daerah Malioboro, tepatnya sebelah utara Pasar Beringharjo. Kampung ini menjadi salah satu sentra perdagangan dan destinasi wisata di Yogyakarta.
Seperti namanya, kampung ini menyimpan keunikan sejarah dan arsitektur khas Cina. Kampung Cina Ketandan juga menjadi bukti dari akulturasi budaya Tionghoa, Jawa, dan kolonial.
Arsitektur bangunanya bernuansa klasik, sehingga tampak estetik untuk dijadikan latar foto. Tak heran kawasan ini juga menjadi spot favorit bagi para wisatawan yang berkunjung ke Malioboro.
Kampung Ketandan menurut sejarahnya hadir karena keberadaan etnis Tionghoa sebagai salah satu penggerak perekonomian di Yogyakarta. Dulunya, di zaman Belanda wilayah ini merupakan kawasan pusat permukiman pecinan.
img: via Rumah[dot]com
Pasar Beringharjo merupakan pasar terbesar di Yogyakarta. Pasar ini menjadi pusat oleh-oleh favorit bagi para wisatawan karena sangat lengkap, mulai dari pakaian, kuliner, sampai souvenir bisa kamu temui di sini.
Pasar Beringharjo sendiri memiliki sejarah panjang dengan menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Sehingga sayang untuk melewatkan tempat ini ketika kamu sedang di Malioboro
Dulunya kawasan Pasar Beringharjo merupakan hutan beringin. Begitu Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri pada tahun 1758, kawasan ini dijadikan tempat transaksi ekonomi bagi warga Yogyakarta dan sekitarnya.
Barulah pada tahun 1925, kawasan ini memiliki sebuah bangunan permanen. Dan nama 'Beringharjo' sendiri bermakna wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Nama ini diberikan oleh Hamengku Buwono IX.
img: via myTrip
Museum ini berada di sisi selatan pasar Beringharjo, dibangun pertama kali tahun 1765 oleh Pemerintah Belanda. Sebelumnya bangunan benteng pertahanan, sebab bentuk bangunannya memiliki menara pengawas dan dikelilingi parit.
Museum Benteng Vredeburg merupakan bangunan cagar budaya dan memiliki beberapa koleksi yang menarik untuk kamu lihat, diantaranya diorama perjuangan bangsa Indonesia sebelum Proklamasi 1945 sampai pada era Orde Baru.
Selain itu, ada juga benda-benda bersejarah, seperti foto-foto dan lukisan tentang perjuangan dari era pra kemerdekaan, perang kemerdekaan dan setelah merdeka.
Dan yang menarik adalah bangunan-bangunan benteng peninggalan Belanda yang berarsitektur unik, menjadi daya tarik wisatawan untuk berfoto. Sebab bentuknya bernuansa klasik dan dijaga sesuai bentuk aslinya.
img: via Antareja Tour
Titik nol kilometer Kota Yogyakarta adalah sebuah titik yang menjadi patokan penentuan jarak antar daerah di Yogyakarta atau kota-kota lain di luar Yogyakarta.
Titik Nol Yogyakarta berada di persimpangan Kantor Pos Besar. Selain itu, persimpangan ini juga dikelilingi oleh bangunan penting, seperti Bank BNI 46, Bank Indonesia, Gedung Agung, serta ada Monumen Serangan Umum 1 Maret.
Kamu bisa melihat gedung-gedung tua peninggalan Belanda ini berarsitektur art deco, khas gaya Eropa kuno. Meski sudah direnovasi, namun semuanya disesuaikan dengan bentuk aslinya.
Tak heran kawasan ini menjadi spot favorit para wisatawan untuk mengabadikan momen dengan latar yang instagenic. Selain itu, kawasan ini juga menjadi lokasi yang nyaman untuk bersantai, karena disediakan banyak bangku bagi para wisatawan. Nol Km selalu ramai dipenuhi wisatawan baik pagi maupun malam hari.
img: via Hipwee
Selain spot-spot yang sudah kita bahas sebelumnya, sepanjang Jalan Malioboro itu sendiri juga merupakan spot yang syahdu untuk kamu nikmati. Contohnya saja papan nama Jl. Malioboro yang legendaris dan tidak pernah sepi wisatawan.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa menemukan beberapa bangunan berfasad Gevel Huis yang instagenic, misalnya Gedung Digital Lounge Bank BPD, Gedung Kimia Farma, dan Gedung Ex Chemist Druggists.
Sepanjang jalan Malioboro juga syahdu untuk kamu nikmati sambil berjalan kaki. Kamu dipayungi lampu-lampu jalan ikonik khas Yogyakarta. Kamu juga bisa beristirahat di bangku yang disediakan untuk para pengunjung. (Mzn)
Load more