Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, prihatin dengan kondisi terkini Labuan Bajo khususnya di Pulau Komodo, terkait adanya pemberlakuan tarif baru yang dinilai terlalu mahal sebesar Rp3,75 juta untuk dapat menikmati wisata di kawasan tersebut.
Aksi unjuk rasa yang kini terus bergulir terkait pemberlakuan tarif baru yang tinggi sebesar Rp3,75 juta untuk menikmati wisata Komodo, menurut mantan wakil presiden RI ke-10 itu juga dapat mengusik ketenangan daerah tujuan wisata Pulau Komodo tersebut.
“Karena itu tarif ini perlu dievaluasi. Dan saya usulkan tarfinya diturunkan, katakanlah 1 (satu) juta rupiah dan pengunjung dibatasi dengan kuota, misalnya 500 orang per hari. Jadi angka tersebut terukur dapat 500 juta tiap hari, dan perbulan bisa 15 milyar. Lebih pasti,” kata Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu, (7/8/2022).
Dampak mahalnya tiket masuk ke Pulau Komodo tak hanya dirasakan sektor pariwisata, mengingat banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari destinasi Pulau Komodo.
"Dampak yang dirasakan juga oleh para pelaku kuliner, nelayan, hingga unit usaha kecil masyarakat yang akan terkena dampak. Bahkan penerbangan yang sebelumnya ramai, juga terancam kehilangan penumpang." Tambah JK, sapaan akrabnya.
Dengan adanya penurunan tarif masuk ke Pulau Komodo yang menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru The New Seven Wonders 2012-2013, masyarakat terdampak bisa kembali mendapat penghasilan.
Load more