Tenun ikat tersebut ia beli dari Kornelis Ndapakamang, seorang artis asal Sumba, dan masih dibuat secara tradisional, termasuk pewarna alami dari tumbuhan.
Tenun ikat antik itu memperlihatkan motif khas dari kerajaan Pau dan Rende, yang dahulu kala berada di Sumba Timur.
Di sudut lain perpustakaan, KBRI juga menampilkan beberapa komoditas unggulan Indonesia yang merupakan produk impor favorit di Belgia, seperti alas kaki, pakaian, kopi, teh, rempah, dan lain-lain.
Bagian itu, menurut keterangan tersebut, memperlihatkan Indonesia sebagai mitra ekonomi penting bagi Belgia dan betapa produk-produk Indonesia begitu dekat dan telah akrab dimanfaatkan warga setempat.
Pembukaan “De Schat van Indonesie” (6/9) diselenggarakan bersamaan dengan Diskusi Buku “Revolusi” karya sejarawan Belgia David van Reybrouck yang diluncurkan pada 2020.
"Revolusi" memaparkan kisah bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya dan bagaimana kemerdekaan Indonesia telah memengaruhi tataran global.
David, yang lahir dan besar di Belgia, disebutkan menghabiskan lima tahun untuk menulis buku tersebut. Ia meneliti Indonesia dan era kolonialisme.
Load more