Spesial Hari Pahlawan: Peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi simbol perjuangan anak bangsa melawan penjajah Belanda. Pada peristiwa itu merupakan momen perlawanan terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia, di mana AWS Mallaby komandan dari 6.000 pasukan penjajah tewas.
Momen bersejarah itu kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan. Tak lain tujuannya adalah agar anak cucu bisa meneladani bagaimana kerasnya perjuangan para pahlawan kita saat itu.
Menariknya peringatan Hari Pahlawan kini tak hanya dirayakan sebatas dengan seremonial upacara, masyarakat bisa menghabiskan momentum ini untuk berwisata. Benar, wisata sejarah.
Sedikitnya ada 3 rekomendasi wisata seru di momen Hari Pahlawan, dilansir dari ANTARA:
Soekarno dan Bung Tomo - Surabaya, Jawa Timur
Soekarno dan Bung Tomo lahir di wilayah Surabaya. Di Kota Pahlawan ini, Anda bisa menjelajahi sejumlah destinasi menarik, seperti Tugu Pahlawan. Di kawasan tersebut terdapat Museum 10 November yang menyimpan ratusan koleksi bersejarah, seperti foto, senjata rampasan, hingga artefak peninggalan pertempuran Surabaya.
Setelah itu, Anda bisa ke kawasan Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) yang sempat menjadi saksi bisu peristiwa perobekan warna biru bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih.
Selanjutnya, Anda bisa berkunjung ke Hutan Bambu Keputih untuk menikmati suasana pepohonan bambu menjuntai tinggi dengan udara sejuk ala Sagano Bamboo Forest di Jepang. Di sore hari, jalan-jalan ke Pantai Kenjeran untuk melihat pemandangan pesisir pantai berlatar Jembatan Suramadu yang megah bisa menjadi pilihan yang menyenangkan.
Destinasi lainnya yang bisa ditelusuri adalah Kampung Arab, Kelenteng Sanggar Agung, Ekowisata Mangrove, dan Jalan Kembang Jepun.
Mohammad Hatta - Bukittinggi, Sumatra Barat
Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia ini lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 12 Agustus 1902. Anda bisa menelusuri jejak kehidupan Bung Hatta dengan jalan-jalan ke Rumah Kelahiran Bung Hatta yang terletak di Jalan Soekarno Hatta nomor 37, tak jauh dari Jam Gadang. Di rumah ini, Anda bisa melihat kamar bujang, kereta bugi, hingga informasi dan dokumentasi lainnya terkait Bung Hatta.
Di Bukittinggi, Anda juga bisa menjelajahi Lubang Jepang, salah satu terowongan terpanjang di Asia yang dulu pernah menjadi tempat perlindungan dan pelarian tentara Jepang. Tak jauh dari sana, juga ada Ngarai Sianok yang menyuguhkan perpaduan megah panorama lembah dan bukit-bukit.
Daya tarik Bukittinggi lainnya adalah Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan yang merupakan taman margasatwa tertua peninggalan Belanda di Indonesia. Setelah itu, Anda bisa berkunjung ke Fort de Kock yang sejak tahun 2002 diubah menjadi Taman Kota Bukittinggi dan Taman Burung Tropis. Jika ingin berbelanja atau mencicipi kuliner khas, Anda bisa datang ke kawasan Pasar Ateh yang terletak tak jauh dari Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan.
Ki Hajar Dewantara hingga Ahmad Dahlan - Yogyakarta
Yogyakarta merupakan tempat kelahiran banyak pahlawan nasional, seperti Ki Hajar Dewantara, Pangeran Diponegoro, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, hingga Ahmad Dahlan. Wilayah yang dikenal dengan penduduknya yang ramah dan biaya hidup terjangkau ini juga memiliki warisan wisata sejarah, budaya serta alam yang memesona.
Anda bisa mengunjungi Museum Ullen Sentalu dengan arsitektur bangunan bergaya Eropa Kuno untuk melihat warisan budaya dan kehidupan bangsawan dari Dinasti Mataram seperti Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, hingga Kadipaten Pakualaman. Apabila ingin melihat matahari terbit dan terbenam serta gemerlap bintang di malam hari, Tebing Breksi adalah pilihan terbaik yang menyajikan lanskap batu kapur dengan pahatan berbentuk naga nan indah. Selain itu, ada juga Bukit Isis Kulon Progo dengan pemandangan eksotisme ketinggian dan udara yang sejuk.
Anda ingin menikmati megahnya panorama samudera biru? Anda bisa berkunjung ke HeHa Ocean View. Apabila ingin mendapatkan pengalaman wisata alam lengkap, Anda bisa ke Kali Kuning Lereng Gunung Merapi. Selain itu, tempat wisata menarik lainnya yang bisa dikunjungi adalah Hutan Pinus Pengger, Jalan Malioboro, Puncak Widosari, Pantai Samas, Benteng Vredeburg, Tugu Yogyakarta, dan Kotagede.
Martha Tiahahu dan Pattimura - Maluku Tengah
Martha Christina Tiahahu merupakan pahlawan wanita dari Maluku yang ikut melawan tentara kolonial Belanda saat perang Pattimura pada tahun 1817. Sedangkan Kapitan Pattimura merupakan sosok pahlawan yang berjuang menghadapi Belanda saat hendak menguasai perdagangan rempah-rempah. Salah satu pertempuran terbesar yang Pattimura pimpin adalah ketika merebut Benteng Duurstede dari Belanda bersama masyarakat Maluku.
Di Maluku Tengah, Anda bisa berkunjung ke Pulau Nusa Pombo yang menyimpan keanekaragaman ekosistem dan hayati menakjubkan. Wisatawan bisa menikmati berbagai aktivitas alam, seperti tracking, memancing, menyelam, snorkeling, berenang, berjalan kaki mengelilingi pulau, dan mengamati burung. Selain itu, ada juga Teluk Ambon yang memungkinkan wisatawan melakukan sailing, diving, dan memancing.
Tak hanya itu, Pulau Banda Neira juga menawarkan paket wisata lengkap. Pulau ini menawarkan panorama lautan, hamparan pasir, terumbu karang, dan biota laut yang indah. Di sana terdapat hamparan hutan tropis dan tumbuhan aromatik.
Maluku Tengah juga memiliki The Hidden Paradise, yaitu Tebing Makariki yang terletak di kaki Gunung Binaia. Lokasinya memang tersembunyi, karena terletak di lokasi yang cukup terpencil dan memiliki rute jalan yang berat sehingga sulit dijangkau orang banyak.
Cut Nyak Dien dan Cut Nyak Meutia - Aceh
Cut Nyak Dien berperan besar dalam memimpin perlawanan terhadap Belanda saat Perang Aceh pada tahun 1873. Ia bahkan dianggap sebagai sosok menakutkan oleh Belanda. Sedangkan Cut Meutia dikenal seorang ahli pengatur strategi pertempuran. Taktik serang dan mundur yang ia gunakan kerap menghancurkan pertahanan militer Belanda.
Sebagai salah satu pusat peradaban sejarah, Aceh memiliki beragam destinasi yang memesona. Salah satunya Masjid Raya Baiturrahman, peninggalan terbesar Kerajaan Aceh yang dianggap sebagai simbol agama, budaya, dan perjuangan masyarakat Aceh.
Jika ingin mengenang peristiwa Tsunami di kota ini, Anda bisa berkunjung ke Museum Tsunami yang menyajikan berbagai dokumentasi peristiwa hingga pasca-peristiwa di ruang display, pameran, dan ruang bioskop mini. Selain itu, Anda bisa menjelajah Teluk Jantang, di mana kawasan ini termasuk pantai yang masih perawan dengan hamparan pasir putih yang berpadu pepohonan rindang di pinggir pantai. Spot wisata air lain yang bisa ditelusuri adalah Air Terjun Blang Kolam, Air Terjun Suhom, dan Air Terjun Kuta Malaka. (amr)
Load more