Purwokerto kala itu menjadi kota baru yang terkoneksi dengan jalur kereta api Lembah Serayu pada tahun 1896.
Tidak seperti sekolah-sekolah untuk orang Eropa, pembangunan sekolah atas untuk pribumi baru dimulai pada tahun 1920an.
"Sekolah-sekolah masa Hindia Belanda itu ada SMA Negeri 2 yang dahulunya Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau Sekolah Menengah Pertama Purwokerto, Kweekschool atau Noormalschool yang lahannya menjadi tiga bagian, yaitu SMPN 2, SMAN 5 dan SMPN 3 Purwokerto dan kompleks HCS Bruderan yang tidak hanya memiliki sejarah pendidikan, namun pernah menjadi kompleks internir untuk warga Tionghoa pada masa Jepang," pungkasnya. (sjo/ard)
Load more