“Tidak. Itu pertama kali. Awalnya saya minta tolong Susi ambil papan setrika. Waktu itu saya yang setrika. Yosua lewat”.
Ketika melihat Putri Candrawathi ingin menyetrika, Brigadir J lantas melarangnya dan menawarkan bantuan.
“Yosua lewat dan bilang, ‘Ibu mohon izin. Biar saya saja yang setrika’. Terus saya bilang, ‘Sudah gak apa-apa Yos. Ini kan baju anak saya’. Yosua menyampaikan, ‘Saya biasa setrika baju. Saya bantu biar ibu bisa kerjakan yang lainnya’. Akhirnya saya serahkan ke Yosua,” ujar Putri Candrawathi.
Ketika menjadi saksi atas terdakwa Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi mengungkap detik-detik penembakan Brigadir J di rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurut Putri Candrawathi, saat peristiwa ‘mengerikan’ itu berlangsung, dirinya berada di kamar lantai dua rumah tersebut.
"Saya mendengar seperti suara-suara gitu, ribut-ribut, terus tiba-tiba terdengar letusan," kata Putri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (12/12/2022).
Putri menjelaskan tidak begitu detail mendengar berapa banyak tembakan yang terjadi di rumahnya. Namun ia mengaku mendengar beberapa kali suara tembakan senjata api di lantai dasar. Sebenarnya saat peristiwa tersebut Putri Candrawathi merasakan takut.
"Saya di kamar tutup telinga dan saya takut," jelasnya.
Mendengar penuturan dari Putri Candrawathi tersebut kuasa hukum Bharada E alias Richard Eliezer, Ronny Talapessy memberikan tanggapan. Menurutnya, kesaksian Putri Candrawathi merupakan fakta baru yang terungkap di persidangan.
"Catatan terkait Duren Tiga, kami mencatat bahwa di BAP-nya saudara PC itu menyampaikan dia lansgung tidur. Namun, terungkap di persidangan saudara PC menyampaikan dia menutup telinga. Ini fakta yang baru yang terungkap di persidangan. Berarti dia mengetahui terkait penembakan tersebut," ujar Ronny seusai persidangan.
Pernah ‘ngaku’ dipaksa Ferdy Sambo
Load more