ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
5 Napi di Indonesia Ini Mengamuk Saat Divonis Hukuman, Ada Pelakor Marah Sampai Gebrak Pintu Tahanan
Sumber :
  • pixabay.com

5 Napi di Indonesia Ini Mengamuk Saat Divonis Hukuman, Ada Pelakor Marah Sampai Gebrak Pintu Tahanan

Daftar 5 napi mengamuk saat divonis hukuman pidana. Vonis hukuman pidana merupakan konsekuensi seseorang ketika dirinya melakukan pelanggaran hukum.

Selasa, 7 Maret 2023 - 01:00 WIB

tvOnenews.com - Daftar 5 napi mengamuk saat divonis hukuman pidana. Vonis hukuman pidana merupakan konsekuensi seseorang ketika dirinya melakukan pelanggaran hukum.

Namun ternyata banyak juga napi atau narapidana tidak sanggup menerima putusan pengadilan atas kasus yang menjeratnya. 

Akibatnya mereka mengamuk saat vonis hukuman pidanan dijatuhkan oleh majelis hakim.

5 Napi di Indonesia Ini Mengamuk Saat Divonis Hukuman, Ada Pelakor Marah Sampai Gebrak Pintu Tahanan. Ilustrasi: pixabay.com

Berikut adalah 5 Napi di Indonesia Ini Mengamuk Saat Divonis Hukuman, Ada Pelakor Marah Sampai Gebrak Pintu Tahanan:

1. Ooi Swee Liew alias Asoh dan Toor Eng Tart kasus pengedar narkoba

Baca Juga

Ooi Swee Liew alias Asoh (47) dan mengamuk usai dirinya bersama sang suami, Toor Eng Tart (44) divonis hukuman mati di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (29/9/2016) sore.

Ooi Swee Liew dengan nada tinggi berbahasa Tiongkok, memaki suaminya di depan pengadilan.

Ooi menyebut jika semestinya sang suami bisa memberikan keterangan kepada hakim bahwa dirinya hanya sedang ikut agenda Toor jalan-jalan.

Ketua Majelis Hakim, Haran Tarigan, menilai keduanya telah terbukti sah secara hukum, menjadi pengedar narkoba sebagaimana diatur dalam pasal 114 Undang-undang nomor 35 tahun 2009.

"Tidak ada yang meringankan keduanya," tutur Haran dalam sela putusannya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (29/9/2016) sore.

Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat yang dipimpin oleh Kasubnit 1 Unit 1, IPTU Noviar Anindita sebelumnya sudah membekuk tiga orang WN Malayasia, Phang Hoon Ching, 43, Ooi Swee Lai, Toong Eng Tart di dua tempat berbeda.

Dari tangan ketiganya petugas mengamankan kurang lebih sekitar 140 ribu butir ekstasi seberat 51 kilogram yang tersimpan Hotel Red Planet kamar 422, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (26/12/2015).

Usai dibacakan vonis hukuman mati, Toor terlihat pasrah, mimik wajahnya bersedih dan terlihat menyesal serta sesekali ia berkata kepada istrinya 'forgive me' (maafkan aku).

Namun sang istri rupanya tak peduli, ia kemudian meninggalkan ruang sidang dengan memaki Toor dan menangis.

2. Rinda Marta, Pelakor (pencuri laki orang)

Rinda Marta merupakan seorang warga Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. 

Ia divonis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto dengan hukuman penjara selama 6 bulan.

Pasca mendengar putusan hakim tersebut, wanita berambut merah ini langsung mengamuk di dalam tahanan pengadilan. 

Rinda dinyatakan terbukti melanggar pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, berdasar putusan Ketua Majelis Hakim Agus Walujo Tjahjono, SH. 

’’Menghukum terdakwa dengan pidana kurungan penjara selama enam bulan,’’ ujarnya.

Rinda Marta dinilai terbukti bersalah karena telah mendistribusikan data berupa foto dan video yang bermuatan melanggar kesusilaan. 

Pasca mendengar putusan hakim ini, wanita berusia 26 tahun ini langsung digiring ke tahanan PN Mojokerto. Dengan muka terus menunduk, Rinda Marta nampak menyimpan kesedihan yang sangat dalam.

Di ruang tahanan emosi Rinda kemudian mulai meluap. Rinda Marta berulangkali menggebrak pintu tahanan dengan sangat keras. 

Rinda Marta juga terus mengamuk meski telah ditenangkan oleh sejumlah petugas keamanan.  Amukan yang terus dilontarkan tak sekadar hanya kepada putusan yang dijatuhkan hakim. 

Namun, ia juga mencurigai seorang perempuan yang berada di luar tahanan yang secara diam-diam memotret dirinya.

Rupanya, Rinda Marta melihat Is (42), yang tak lain adalah perempuan asal Jombang yang melaporkannya ke Mapolresta Mojokerto atas tuduhan kasus Pelakor. 

3. Hercules kasus penguasaan lahan

Hercules Rozario Marshal, terdakwa kasus penguasaan lahan, sempat mengamuk di depan wartawan sebelum mengikuti sidang putusannya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Rabu (27/3/2019). 

Saat Hercules keluar dari mobil tahanan kejaksaan, ia kemudian langsung berlari ke arah wartawan yang mengambil gambar sambil melayangkan beberapa pukulan. 

"Mana wartawan, mana wartawan," ujar Hercules saat itu.  Seorang wartawan dari media Viva.co.id juga sempat terkena bogem mentah dari Hercules. 

Pukulan tersebut mengenai tangan kanan dari salah seorang wartawan tersebut. Kejadian itu juga hanya berlangsung beberapa saat sebelum akhirnya beberapa polisi berpakaian preman mengamankan situasi tersebut. 

Hercules langsung dibawa ke ruang tunggu tahanan yang ada di basement PN Jakarta Barat. Hercules dituntut Jaksa Penuntut Umum dengan hukuman penjara selama tiga tahun karena dianggap melanggar Pasal 170 Ayat (1) KUHP juncto Pasal 55 Ayat (2) KUHP tentang kekerasan secara bersama-sama dan perusakan barang. 

Namun dalam sidang agenda pleidoi atau pembelaan sebelumnya, Hercules merasa difitnah oleh jaksa atas kasus tersebut. 

"Saya merasa ditipu, difitnah karena JPU tidak menjelaskan siapa yang kami keroyok," ujar Hercules kala itu.

4. Hasnaeni 'Wanita Emas' kasus Tipikor Jalan Tol

Mischa Hasnaeni Moein ditetap kan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejakgung). Mischa Hasnaeni Moein adalah Ketua Umum Partai Republik Satu. 

Ia menjadi tersangka atas kasus tindak pidana korupsi pengalihan fiktif pembangunan jalan Tol Semarang-Demak, Jawa Tengah (Jateng) yang dikerjakan oleh PT Waskita Beton Precast (WBP). 

Perempuan paruh baya yang dijuluki 'Wanita Emas' yang juga maju sebagai calon anggota DPRD DKI lewat PDIP itu kemudian dijebloskan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) ke penjara.

Usai menjalani pemeriksaan, Hasnaeni sang Wanita Emas sudah dalam kondisi tangan diborgol dan mengenakan rompi kuning tersangka. 

Petugas lalu mengangkatnya untuk dimasukkan ke dalam mobil lantaran ia menggunakan kursi roda. Saat dimasukkan ke dalam mobil tahanan, tiba-tiba saja sang Wanita Emas histeris, mengamuk, dan teriak-teriak tak terima jika dirinya dijadikan tersangka dan dijebloskan kedalam penjara. 

Petugas Kejakgung kemudian dengan paksa mengangkat badan Wanita Emas dengan paksa untuk masuk ke dalam mobil tahanan untuk dijebloskan ke Rutan Salemba Cabang Kejakgung.

Selain sang Wanita Emas, dalam kasus tipikor tersebut, penyidik juga menetapkan Kristadi Juli Hardjanto (KJ) yang merupakan General Manager (GM) PT WBP sebagai tersangka. 

"Ya betul. Tersangka H, adalah Wanita Emas," ujar Direktur Penyidikan Jampidsus, Kuntadi saat ditemui di gedung Kejakgung, Kamis (22/9).

Terkait dengan dugaan kasus korupsi di PT WBP yang menyangkut soal penilapan uang dan mark up dana pembangunan enam proyek strategis nasional tahun 2016-2022. 

Penilapan uang dan mark up terjadi di sejumlah proyek yang dikerjakan oleh anak perusahaan BUMN tersebut bersama rekanan.

Proyek ini meliputi, pembangunan jalan Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (KLBM) di Jawa Timur, pengadaan dan produksi tetrapod PT Semutama, dan pengadaan batu split PT MMM.

Selain itu ada juga proyek pengadaan pasir PT Mitra Usaha Rakyat, serta terkait dengan pengadaan lahan untuk pembangunan Plan Bojonegara, Serang, Banten. 

Kejakgung menghitung kerugian negara dalam kasus tipikor tersebut ditaksir mencapai Rp 2,58 triliun.

5. Tadius H Tambunan kasus Lakalantas 

Tadius H Tambunan, terdakwa yang disidangkan di Pengadilan Negeri Bengkalis bernama atas kasus Lakalantas.

Satu dari dua orang korban dari kasus ini meninggal dunia. Hal ini mengakibatkan Tadius mengamuk saat menjalani persidangan, Selasa 29 Januari 2019.

Kasus Lakalantas terjadi pada, Selasa 23 Oktober 2018 lalu. Lokasi lakalantas tepatnya di jalan lintas Duri-Dumai, di depan Jalan Syarif Kasim Simpang Padang, Kecamatan Bhatin Solapan, Kabupaten Bengkalis.

Tadius H Tambunan dalam sidang sebelumnya juga pernah beberapa kali mengamuk hingga memberontak sambil berteriak histeris dihadapan majelis hakim. 

Terdakwa mengamuk dan memberontak setelah mendengar vonis oleh majelis hakim padanya dengan hukuman penjara maksimal 4 tahun. 

Vonis hukuman  tersebut sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Bengkalis 4 tahun penjara.

Sejumlah aparat Kepolisian di PN Bengkalis harus memegang terdakwa Tadius H Tambunan, saat putusan majelis hakim dibacakan agar tidak terjadi hal-hal membahayakan.

Tak hanya itu, bahkan usai sidang dan di vonis 4 tahun penjara, Tadius H Tambunan kembali membuat ulah didalam ruangan sel tahanan PN Bengkalis. 

Ia berteriak, menendang dinding sel hingga sampai terdengar keluar ruangan tahanan, diduga ia pura-pura gila agar dapat meringankan hukumannya.


(udn)

Temukan semua yang Anda butuhkan berkaitan ramadhan! Jadwal puasa, artikel, video, serta hadis & ayat harian

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
IHSG Tertekan: Perang Dagang Trump dan Defisit APBN Jadi Biang Kerok

IHSG Tertekan: Perang Dagang Trump dan Defisit APBN Jadi Biang Kerok

IHSG pada akhir pekan ini ternyata Anjlok 81,10 Poin (1,22%) ke 6.566,32 akibat defisit APBN Rp31,2 T dan perang dagang Trump-Uni Eropa yang memicu aksi jual.
Rugikan Negara Rp222 Miliar! KPK Pastikan 5 Tersangka Korupsi Bank BJB Tak ke Luar Negeri, Termasuk Dirut

Rugikan Negara Rp222 Miliar! KPK Pastikan 5 Tersangka Korupsi Bank BJB Tak ke Luar Negeri, Termasuk Dirut

"KPK telah mengeluarkan surat keputusan nomor 373 tahun 2025 tentang larangan berpergian ke luar negeri terhadap lima orang tersangka (korupsi Bank BJB),"
Pelatih Madura United Bagikan Kunci Sukses Bawa Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal AFC Challenge League 2024-2025

Pelatih Madura United Bagikan Kunci Sukses Bawa Wakil Indonesia Lolos ke Semifinal AFC Challenge League 2024-2025

Pelatih Madura United, Alfredo Vera, membeberkan kunci sukses bisa membawa anak asuhnya lolos ke semifinal AFC Challenge League 2024-2025.
Menguak Jumlah Kekayaan Eks Petinggi LPEI Dwi Wahyudi dan Arif Setiawan, Tersangka Korupsi 'Uang Zakat' yang Rugikan Negara

Menguak Jumlah Kekayaan Eks Petinggi LPEI Dwi Wahyudi dan Arif Setiawan, Tersangka Korupsi 'Uang Zakat' yang Rugikan Negara

Jumlah kekayaan Dwi Wahyudi dan Arif Setiawan, petinggi LPEI yang kini jadi tersangka korupsi kredit Rp11,7 T. Dana disamarkan dengan istilah "uang zakat."
Ditanya soal Jadi Asisten Timnas Indonesia Besutan Patrick Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Begini Jawaban Nova Arianto

Ditanya soal Jadi Asisten Timnas Indonesia Besutan Patrick Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Begini Jawaban Nova Arianto

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto angkat bicara terkait peluang dirinya menjadi asisten Patrick Kluivert di skuad Garuda senior.
Sekalipun Patrick Kluivert Bawa Semua Pemain Eropa, Pelatih Bahrain juga Tak Peduli, Sebab Timnas Indonesia di Matanya Cuma...

Sekalipun Patrick Kluivert Bawa Semua Pemain Eropa, Pelatih Bahrain juga Tak Peduli, Sebab Timnas Indonesia di Matanya Cuma...

Pelatih Bahrain Dragan Talajic tidak peduli dengan keputusan Patrick Kluivert yang bawa 19 pemain Eropa ke Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Trending
Resmi! Daftar Terbaru Skuad Timnas Indonesia Pilihan Patrick Kluivert untuk Laga Lawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Resmi! Daftar Terbaru Skuad Timnas Indonesia Pilihan Patrick Kluivert untuk Laga Lawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Daftar terbaru skuad Timnas Indonesia untuk menghadapi Australia dan Bahrain di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
2 Keputusan FIFA Paksa Patrick Kluivert Coret Banyak Pemain Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Saja?

2 Keputusan FIFA Paksa Patrick Kluivert Coret Banyak Pemain Timnas Indonesia Lawan Australia, Siapa Saja?

Dua keputusan FIFA yang menjadi sebuah regulasi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 memaksa Patrick Kluivert harus mencoret tujuh pemain Timnas Indonesia saat melawan Australia.
Media China Tiba-tiba Ucapkan Selamat Tinggal ke Timnas Indonesia, Sebut Skuad Patrick Kluivert saat Ini...

Media China Tiba-tiba Ucapkan Selamat Tinggal ke Timnas Indonesia, Sebut Skuad Patrick Kluivert saat Ini...

Timnas Indonesia mendapat salam perpisahan dari media China, apa maksud dari media China ucapkan selamat tinggal ke Skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert ini?
Patrick Kluivert Diharap Tak Ulangi Kesalahan Shin Tae-yong, Legenda Timnas Indonesia Beri Saran Mahal untuk Hadapi Australia

Patrick Kluivert Diharap Tak Ulangi Kesalahan Shin Tae-yong, Legenda Timnas Indonesia Beri Saran Mahal untuk Hadapi Australia

Legenda Timnas Indonesia memberi saran mahal untuk Patrick Kluivert jelang Timnas Indonesia menghadapi Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Apa itu?
Tagihan Misterius LPEI ke Sritex Senilai Rp1,13 Triliun, Tak Ada Catatan Pembiayaan Tapi Tagih Utang Jumbo: Kapan Transaksinya?

Tagihan Misterius LPEI ke Sritex Senilai Rp1,13 Triliun, Tak Ada Catatan Pembiayaan Tapi Tagih Utang Jumbo: Kapan Transaksinya?

Berdasarkan data Tim Kurator Sritex, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank tercatat sebagai kreditor konkuren yang menagih utang ke Sritex sebesar Rp1,1 triliun.
Kondisi Fisik Pemain Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto Sorot Evandra Florista

Kondisi Fisik Pemain Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto Sorot Evandra Florista

Pelatih timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menilai kondisi fisik para pemain asuhannya sudah sesuai ekspektasi.
Warga Belanda Sinis dengan Mees Hilgers usai Ungkap Mimpi Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Dunia, Tak Disangka sampai Disebut…

Warga Belanda Sinis dengan Mees Hilgers usai Ungkap Mimpi Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Dunia, Tak Disangka sampai Disebut…

Warga Belanda sinis dengan mimpi Mees Hilgers yang ingin menjadi juara Piala Dunia bersama Timnas Indonesia.
Selengkapnya
Viral