The blood eagle adalah metode hukuman mati yang biasa diterapkan oleh para prajurit Norse Kuno (Jerman Utara).
Metode hukuman ini yaitu tubuh terdakwa akan diubah sedemikian mungkin hingga menyerupai elang.
Punggung mereka akan dibuka, kemudian tulang rusuknya dipatahkan hingga mencuat keluar seperti sayap elang.
Kemudian para eksekutor akan melumuri paru-paru terdakwa dengan garam. Penyebab kematian ini biasanya karena terdakwa akan kekurangan darah, oksigen, dan rasa sakit yang luar biasa.
10. Catherine Wheel
Catherine wheel atau dikenal sebagai breaking wheel adalah cara hukuman mati yang biasa digunakan di Jerman pada abad pertengahan.
Para terdakwa akan diikat ke sebuah roda besar, diputar tanpa henti dan ditempatkan di pusat keramaian.
Selagi roda berputar, algojo akan memukul tubuh terdakwa dengan keras berkali-kali. Lebih parahnya lagi, proses hukuman Catherine Wheel tersebut ditonton oleh semua orang, termasuk anak kecil.
11. Penyiksaan dengan bambu
Hukuman dengan cara ini populer dilakukan di negara-negara Asia seperti Sri Lanka dan Thailand. Para terdakwa dihukum akan diikat secara horizontal ke tanaman bambu yang baru tumbuh.
Pertumbuhan bambu sangatlah cepat, dalam 24 jam saja, akan muncul tunas baru, tunas baru inilah yang akan menembus tubuh terdakwa.
Hal ini akan menimbulkan rasa sakit yang mendalam, karena tubuh akan ditusuk oleh benda yang berujung tajam tapi secara perlahan-lahan.
Lama kelamaan, orang yang dieksekusi akan mati karena infeksi parah, dehidrasi, dan rasa sakit yang luar biasa.
12. Keelhauling
Keelhauling kerap diterapkan sekitar tahun 1660-an oleh para pelaut untuk menghukum para awak kapal atau para musuh.
Keelhauling jauh lebih mengerikan dari hukuman diatas papan kayu. Orang yang bersalah akan diikat secara terbalik dari atas kapal.
Load more