Jakarta, tvOnenews.com – Jessica Kumala Wongso atau Jessica Wongso merupakan salah satu nama yang pernah viral di Indonesia pada tahun 2016 lalu.
Diketahui Jessica Wongso merupakan terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan menggunakan segelas es kopi Vietnam di Kafe Olivier. Ketika kasus tersebut mencuat muncul isu miring bahwa Wayan Mirna dan Jessica Wongso merupakan pasangan kekasih.
Keduanya sempat dituduh penyuka sesama jenis dan menjalin hubungan lebih dari sekadar relasi pertemanan. Namun sedari awal Jessica Wongso diketahui membantah tuduhan miring yang menimpa dirinya ini.
Dalam tayangan video Buletin Indonesia Siang yang disiarkan oleh Global TV dan diunggah ulang oleh kanal YouTube Portal Indonesia, Jessica Wongso menolak tuduhan hubungan sesama jenis yang dijalaninya dengan Mirna.
“Itu saya ketawa, tolak, nggak ada,” ungkap Jessica Wongso sembari menunjukkan gesture tangan menolak ((21/01/2016).
Sedangkan, pada acara Kabar Petang milik tvOne, Jessica Wongso mengaku bahwa dirinya membiarkan saja mengenai rumor tersebut (13/02/2016).
“Saya intinya kalau orang bilang ‘oh iya kamu bohong, oh iya kamu lesbian, oh iya kamu punya kaki cuman satu’, atau gimana nah itu saya biarin saja,” ungkap Jessica Wongso.
“Ujung-ujungnya kalau emang pelakunya tertangkap, kalau emang saya ini bukan pelaku yang terbuktikan, ya udah,” tambah Jessica Wongso.
Sebelumnya, diketahui Jessica Wongso dan Wayan Mirna tidak dilakukan sendiri. Kedua perempuan tersebut juga berjanji dengan dua orang lain yakni Hani Boon Juwita dan Vera pada 6 Januari 2016..
Sayangnya, pada kesempatan tersebut Vera harus absen sehingga yang hadir hanya 3 orang saja. Ketika hari nahas tersebut, Jessica Wongso menjadi orang pertama yang hadir di Olivier Café yakni sebelum pukul 16.00 WIB.
Sebagai orang yang datang pertama, Jessica Wongso berinisiatif untuk memesan terlebih dahulu untuk kedua temannya. Ia memesan es kopi vietnam dan dua cocktail pada agenda tersebut.
Namun tak lama berselang, Mirna tiba bersama Hani, sementara Jessica sudah menunggu di meja nomor 54. Usai bertegur sapa, Mirna meminum es kopi vietnam yang telah disiapkan oleh Jessica Wongso.
Ketika meminumnya Mirna mengeluh bahwa kopi yang dipesan berbau menyengat dan rasanya aneh. Pasca mengatakan hal tersebut Mirna tiba-tiba kejang-kejang serta keluar busa dari mulutnya.
Melihat kondisi Mirna tersebut, teman-temannya berinisiatif membawanya ke sebuah klinik di mal tersebut. Namun sayangnya nyawa Mirna sudah tidak tertolong lagi ketika melakukan perjalanan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.
Setelah digelar sejumlah penyidikan dan penyelidikan, Jessica Wongso ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin ini. Pasalnya, setelah penyelidikan ditemukan racun sianida sekitar 3,75 miligram di dalam tubuh Mirna.
Atas hal ini, Jessica Wongso resmi divonis pidana 20 tahun penjara pada 27 Oktober 2016.
Ketika nama Jessica Wongso naik ke permukaan, publik sempat mengira bahwa ia merupakan putri konglomerat. Jessica bahkan disebut-sebut sebagai seorang keturunan dari pengusaha sukses di Australia.
Menanggapi hal tersebut ibunda Jessica Wongso, Imelda Wongso, angkat bicara. Dalam tayangan berjudul “Imelda Wongso Beberkan Bisnis Ayah Jessica”, sang ibu bercerita mengenai latar belakang Jessica Wongso.
Ketika ditanya terkait kebenaran bahwa sang suami merupakan konglomerat, Imelda Wongso dengan tegas membantah.
“Itu nggak bener. Nggak bener semua. Anak tante cuman kerja aja semua kerja. Makan gaji, hanya itu,” ungkap Imelda Wongso pada Kompas TV (28/10/2016).
Lantas ketika ditanya mengenai di mana sosok ayah Jessica, Imelda Wongso menyebut bahwa suaminya sedang sakit kala itu.
“Bapak itu kan ada sakit, setahun setengah yang lalu dia baru operasi kepalanya, jadi dia nggak boleh stres. Kalau dia stres nanti takut juga. Kakak-kakaknya juga udah pesen, kalau bisa Papanya nggak usah tampil,” ungkap Imelda Wongso.
“Dia ngomong juga nggak bisa. Jadi dia itu nggak mau tampil karena begitu, jadi biarkan dia cuman berdoa aja buat Jessica,” tambah Imelda.
Terkait rumor bahwa ayah Jessica memiliki pabrik, sang ibunda juga menampiknya.
“Kita orang bukan punya pabrik. Kita orang agen plastik. Jadi bukan pabrik, yang produksi bukan kita orang. Kita hanya agennya aja,” ungkap Imelda Wongso. (Lsn)
Load more