“Lah itu memang kita identifikasinya biar cepat aja dan segera dimakamkan karena kan debu panasnya juga dapat mengganggu kami dan tim, biar pemerintah Kota Yogyakarta juga dapat jelas nih yakin jumlah total semuanya berapa. Jadi misal kalau ada lagi letusan, ibaratnya kan sudah siap dan tidak terpaku untuk tinggal disitu dan mau dievakuasi,” pungkas dr. Hastry.
dr. Sumy Hastry juga bercerita bahwa saat melakukan evakuasi, ada juga anggota tim Basarnas yang turut menjadi korban.
“Tim Basarnas yang mengevakuasi ada juga yang menjadi korban, kita mengenali dari bajunya,” tuturnya menambahkan.
“Kita berhasil menemukan dan melihat korban dalam hal ini adalah Mbah Maridjan, dan tidak seperti yang disebutkan bersujud karena memang rata-rata seperti itu, karena dia berusaha melindungi dirinya,” lanjut dokter ahli forensik tersebut.
Erupsi Gunung Merapi pada 26 Oktober 2010 silam telah merenggut lebih dari 353 jiwa, termasuk Mbah Maridjan, sang juru kunci Gunung Merapi.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more