tvOnenews.com – Mario Dandy (19) ditetapkan sebagai pelaku kasus penganiayaan David Ozora (17). Ternyata, Mario adalah anak pejabat pajak bernama Rafael Alun Trisambodo. Imbas dari kasus ini, Rafael ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi hingga puluhan miliar rupiah. Denny Darko mencoba 'menerawang'.
“Menjadi Pak RAT, Bayangkan Anda memiliki seorang anak yang begitu lahir, diharapkan jadi seseorang yang dibanggakan, lalu melakukan sesuatu yang di luar batas kemanusiaan dan mengakibatkan korban seperti David ini,” kata Denny Darko dikutip dari kanal Denny Darko pada Minggu (2/4/2023)
Tak hanya itu, imbas dari kasus penganiayaan terhadap David Ozora, Rafael harus dipecat dari jabatannya.
“Bayangkan dalam 1 hari apa yang Anda sudah bangun sekian lama itu runtuh seketika hilang,” sambungnya.
Denny Darko lalu menerawang kasus Rafael Alun Trisambodo yang ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi. Menurutnya, dalam kasus penyelewengan dana Rafael tidak hanya melakukannya seorang diri.
“Dugaan atas penyelewengan dana atau jabatan yang dimiliki RAT. Maka saya katakan apa pun jenisnya, korupsi dan sebagainya itu tidak dilakukan seorang diri. Ini dilakukan minimal 2 pihak atau 2 parties. Dan seringnya untuk pejabat, oknum pejabat di sini memerlukan 3 atau 4 pihak maka akan sangat aneh jika kita terlalu percaya bahwa ini hanya dilakukan oleh satu orang,” jelas Denny Darko.
Diketahui, kasus gratifikasi Rafael Alun Trisambodo juga menyeret nama artis lain berinisial P dan R yang diduga ikut terlibat. Menurutnya, hal serupa ini sudah lama terjadi.
“Hal seperti ini sudah ada bahkan sejak saya kecil. Saya lahir tahun 77, usia saya tahun ini 46 tahun. Sejak saya SD atau SMP saya sudah sering melihat jika anak pejabat kaya bisa dipastikan ini adalah pemberian di luar hal-hal yang berkaitan dengan bisnisnya, pasti ada kaitannya dengan jabatan dan kewenangannya,” kata Denny Darko.
Denny Darko juga mengatakan bahwa kita tidak perlu langsung terprovokasi dengan berita yang beredar. Dia juga berharap agar kasus ini tidak terulang kembali ke depannya, sehingga tidak ada lagi korban seperti David.
“Apakah kita mau ada korban lagi seperti David,” sambungnya.
Load more