“Di sini dulu, nemu batunya, dulu tidak kaya gini. Ini dulu tanah merah, kalau hujan becek," ungkapnya.
Ia mengaku pasiennya dulu tersebar hingga luar negeri, menurutnya, pasian paling jauh berasal dari Singapura.
“Paling jauh yang berobat dari Singapura," kata Ponari.
Potret Ponari bersama Istri. (Ist)
Saat menjalankan praktek pengobatan dengan batu petir yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit itu, Ponari mengaku tidak memasang tarif.
Kendati demikian, dia pernah mendapatkan uang Rp100 juta dalam sehari. “Tarifnya dulu, sukarela. Dulu sehari pernah dapat Rp100 juta,” ujarnya.
Ternyata ia tak hanya dibayar dengan uang tunai, beberapa pasiennya memberikan Ponari barang-barang berharga.
Load more