"Mimpinya itu doang, nggak lebih," tambahnya.
Pada usia 15 tahun, bermimpi sebagai tukang parkir. Di kala itu hanya jualan gorengan, jualan es mambo.
"Saya bukan orang kaya, ibu bapak saya Guru, Dosen bapak saya, ibu saya guru. Tapi belakangan saya melihat gini, uang jajan saya kan terbatas," ujarnya.
Sebagai siswa dengan uang jajan yang terbatas. Ia mencari cara menyiasati cari penghasilan.
Jusuf kecil ditawari oleh temannya untuk membantu dagang jual es mambo dari ibunya. Sepulang sekolah telah berjualan es mambo dan asongan yang berisi kacang goreng.
Dirinya pun seharusnya mendapat untung 10 perak dari dagangan yang dijajakan. Tetapi, malah hasil akhirnya mendapat 120 perak hingga membuat temannya heran.
"Itu orang beli, duitnya dikembaliin nggak mau, dilebihin duitnya kayak tip, kayak sedekahlah buat saya, karena saya jualannya di Masjid Istiqlal, " ucapnya.
Load more