MasyaAllah, Si Cantik Enzy Storia Pernah Rasakan Keajaiban Sholat Tahajud, Penyakit Autoimun Hilang Dalam Satu Malam

Jakarta, tvOnenews.com – Enzy Storia merupakan seorang public figure blasteran Polandia dan Indonesia yang terkenal sangat ceria di layar kaca.

Enzy Storia diketahui kerap muncul di layar kaca lantaran membawakan acara Talkshow bersama Desta, Hesti Purwadinata, dan Vincent.

Meskipun di depan layar kaca Enzy Storia terlihat sangat ceria, namun bukan berarti dirinya tidak lepas dari permasalahan. Dalam channel YouTube Daniel Mananta Network Enzy Storia berbagi kisah tentang perjalanan hidupnya.

Yang jarang diketahui publik, Enzy Storia ternyata merupakan penyitas penyakit autoimun ketika usianya masih 17 tahun. Enzy menyebut bahwa ia menderita penyakit autoimun jenis rheumatoid arthritis (RA).

Dilansir dari Hellosehat, rheumatoid arthritis (RA)  merupakan peradangan pada sendi akibat gangguan autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh. Tidak seperti osteorathritis, rheumatoid arthritis merupakan kondisi yang memengaruhi lapisan sendi (sinovium).

Meskipun berat namun ternyata penyakit ini justru mendekatkan Enzy Storia dengan rahmat Allah SWT. Dalam channel YouTube Daniel Mananta, Enzy Storia mengatakan bahwa ia dapat berjalan dengan normal lagi tanpa rasa sakit setelah menjalankan sholat tahajud.

Enzy Storia terima keajaiban

Enzy Storia menyebut bahwa ketika menderita penyakit autoimun ia jarang mengeluh pada orang lain. Enzy bahkan mengatakan ketika sedang bekerja, baik menjadi bintang iklan atau film, ia tidak menunjukkan penyakitnya.

“Selama 2010 sampai 2011 itu kan aku lagi sakit autoimun tapi mungkin orang-orang yang pernah kerja sama aku di 2010 sampai 2011 kayanya nggak tahu kalau aku sakit. Jadi ketika udah ‘action’ gitu ilang loh. Maksudnya aku jadi bisa jalan nggak pincang,” ungkap Enzy Storia.

“Aku tuh nggak pernah cerita ke orang kaya ‘ih kakiku tuh sakit tahu, kakinya pincang. Aku tuh nggak pernah cerita begitu,” tambah Enzy Storia.

Enzy mengaku tidak ingin menceritakan penyakitnya pada orang lain karena tidak mau dikasihani. Namun dalam suatu momen Enzy Storia pernah merasa ‘kalah’ dari penyakitnya. Padahal pada hari tersebut Enzy Storia harus casting dengan nominal yang fantastis.

Menghadapi momen pelik tersebut Enzy Storia memohon kesembuhan pada Allah melalui sholatnya. Ia melakukan sholat tahajud lantas membuat pertolongan untuk sukses dalam melakukan casting ini.

“Aku sholat tahajud terus aku minta sama Allah aku cuman bilang gini doang ‘Ya Allah aku butuh uang ini besok, mungkin nggak kan itu udah 1 tahun setengah aku pincang’ gitu, kan? Mungkin nggak Ya Allah aku (sembuh). Aku tuh nggak punya uang untuk berobat terus kayak ini,” sebut Enzy Storia

“Uang aku udah abis, mungkin nggak ya kalau aku sekali aja nggak pincang, sehari aja aku bilang gitu. Nggak sakit waktu bangun tidur, nggak pincang, biar aku besok kerjanya maksimal,” tambah Enzy Storia.

Setelah mengucapkan doa-doa tersebut Enzy Storia lantas tertidur dengan kondisi masih mengenakan mukena.

Pertolongan Allah datang pada Enzy Storia

Ketika bangun tidur saat shubuh Enzy Storia secara ajaib merasakan kakinya sudah tidak sakit lagi. Dirinya terbangun dengan perasaan setengah terkejut namun juga belum terlalu menyadari kondisinya.

“Pas bangun shubuh, ‘kok nggak sakit’ masih nggak notice karena baru bangun tidur, ya. Nggak ngilu,” jelas Enzy.

Setelah itu Enzy mulai berdiri dan ia menyadari bahwa kakinya sudah tidak membengkak lagi. Meski begitu Enzy Storia mengaku tidak tahu tentang apa yang terjadi pada dirinya. Ia menyebut bahwa ketika jam 2 dini hari kakinya masih sakit, namun saat subuh rasa sakit ini hilang secara tiba-tiba.

“Aku berdiri aku lihat kaki aku nggak bengkak. Nggak tahu. Sumpah aku nggak tahu gimana caranya. Nggak bengkak itu jarak cuman berapa jam. Aku jam 2 itu masih sakit, jam 5 sudah ilang. Terus aku jalan ke kamar mandi gemeteran, mau mandi sambil kaya ini beneran nggak, sih?,” cerita Enzy Storia sambil menangis.

Pada Daniel Mananta, Enzy mengaku bahwa sejak hari itu ia tidak pernah merasakan sakit autoimun kembali. (Lsn)