“Itu (hasil forensik) tidak bisa bohong, CCTV juga kalah dari kita yang identifikasi. Kita juga harus tahu, dia atau bukan sih yang membawa bom,” lanjutnya.
Kala itu, dr Hastry ditugaskan untuk siaga selama 3 hari saat terjadinya penyergapan terhadap teroris kelas kakap tersebut.
“Saya ingat sekali proses penangkapannya Noordin M Top disiarkan live di TV di Solo. Saya ingat, saya ngikutin dari pagi sampai sore,” ucap Denny Darko kepada dr Hastry.
“(Saat penangkapan itu) saya sudah 3 hari ada di TKP,” ungkap dr Hastry.
“Oh gitu?” tanya Denny Darko.
“Setelah diperiksa di sini, kita bawa ke Jakarta untuk di autopsi. Disana, menunggu keluarganya untuk mengambil, Keluarga dari Malaysia,” jelas dr Hastry.
Kemudian, Denny Darko meminta kejelasan kepada dr Hastry mengenai pemberitaan yang terjadi saat itu bahwa Noordin M Top meninggal karena meledakkan diri.
“Tapi dok, memang benar, kalau yang dijumpai itu benar Noordin M Top yang meledakkan diri?” tanya Denny Darko.
“Iya benar,” jawab dr Hastry
“Jadi waktu itu, dia itu benar meninggal karena meledakkan diri? Karena saya ingat, waktu itu ada baku tembak dulu?,” Denny Darko mengkonfirmasi kembali.
“Iya, iya betul (meledakkan diri). Baku tembaknya dri anak buahnya,” jelas dokter Hastry.
Load more