Jakarta, tvOnenews.com - Fenomena alam gerhana matahari total atau gerhana matahari hybrida akan terjadi pada 20 April 2023 mendatang dan bertepatan bulan suci Ramadhan.
Menurut Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi di Jakarta, Senin (12/4/2023) kemarin mengatakan, jika fenomena gerhana matahari pada 20 April 2023 mendatanag merupakan gerhana matahari hibrid, yakni peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.
Ia menjelaskan, fenomena alam gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
"Fenomena alam gerhana matahari hibrid relatif terjadi cukup langka," ujarnya.
Ilustrasi Gerhana Matahari
Oleh karenanya, saat puncak gerhana matahari di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya matahari seakan-akan tertutupi bulan.
Suko Prayitno mengingatkan agar masyarakat untuk tidak melihat proses gerhana secara langsung karena radiasi matahari dapat merusak mata.
Untuk bisa melihat fenomena alama gerhana matahari hybrid ini tidak bisa dilakukan dengan mata telanjang
"Gunakanlah kacamata khusus yang menggunakan filter untuk melihat matahari," ujarnya.
Ia menambahkan posisi pengamat mempengaruhi besar magnitudo gerhana yang akan teramati. Jadi, pengamatan kedua gerhana tidak dapat dilakukan secara bersamaan dan di lokasi yang sama.
Tempat yang baik untuk menikmati gerhana matahari hybrid pada 20 April mendatang yakni di wilayah Biak, Papua dan Pulau Kisar serta Maluku.
"Gerhana matahari total dapat diamati di Biak dan Pulau Kisar. Sementara gerhana matahari cincin tidak dapat diamati di wilayah Indonesia," ujar Deputi Bidang Geofisika, BMKG Suko Prayitno Adi di Jakarta, Senin.
Sementara, durasi puncak gerhana di Biak selama satu menit dua detik pada pukul 13.57.13 WIT. Sementara durasi puncak gerhana di Pulau Kisar selama satu menit lima detik pada pukul 13.22.56 WIT.
Meski demikian, masyarakat di seluruh Indonesia tetap bisa menikmati fenomena gerhana matahari tersebut meski hanya gerhana matahari sebagian. Namun sayangnya, baik gerhana matahari hybrid atau gerhana matahari sebagian tak bisa dinikmati oleh masyarakat di wilayah utara provinsi Aceh. (ant/mii)
Load more