tvOnenews.com – KH Ahmad Dahlan adalah sosok Ulama Besar sekaligus Pahlawan Nasional yang sangat berjasa untuk tanah air. Tokoh yang lahir pada 1 Agustus 1868 memiliki kontribusi besar sebagai pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Untuk kembali mengenang jasanya, tim tvOnenews telah merangkum sejumlah fakta menarik tentang sosok KH Ahmad Dahlan.
Inilah 10 Fakta KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah
1. Anak dari Ulama KH Abu Bakar
Pemilik nama kecil Raden Ngabei Ngabdul Darwis atau Muhammad Darwisy ini ternyata bukanlah orang sembarangan. Sang pendiri Muhammadiyah ini memiliki latar belakang keluarga yang tak main-main, ayahnya merupakan seorang ulama bernama KH Abu Bakar. Sedangkan, ibunya merupakan putri dari pejabat penghulu kesultanan, H. Ibrahim.
2. Dikenal Sebagai Tokoh Pembaharu
Nama KH Ahmad Dahlan semakin disorot setelah berhasil mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah. Tokoh ini disebut-sebut sebagai sosok pembaharu agama Islam di Indonesia. Hal ini dibuktikan dari perubahan cara berpakaian.
Tanpa segan, KH Ahmad Dahlan memadu padankan pakaian Belanda dengan tradisional. Padahal, hal ini dianggap tabu di masanya. Tak hanya itu, dari segi kesehatan sang pendiri Muhammadiyah juga mengadopsi cara pengobatan Belanda, yang mana memberikan perubahan besar untuk masyarakat.
3. Pahlawan Nasional Indonesia
KH Ahmad Dahlan menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia. Berdasarkan surat keputusan Presiden No 657 tahun 1961, sosoknya dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional atas jasanya dalam membangkitkan kesadaran masyarakat dalam pendidikan dan pembaharuan Islam.
KH Ahmad Dahlan tutup usia pada 27 Desember 1961, dia dimakamkan di Yogyakarta.
4. Sempat Bergabung ke Boedi Oetomo
Setahun setelah berdirinya Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan sempat bergabung ke organisasi pemuda Boedi Oetomo pada tahun 1909. Organisasi ini didirikan oleh dr. Soetomo, Budi Oetomo dan para mahasiswa STOVIA alias Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputra.
Hal ini menjadi inspirasi KH Ahmad Dahlan untuk turut membangun sekolahnya sendiri dengan dukungan dari organisasi resmi dan permanen. Pasalnya, banyak pondok pesantren tradisional yang harus tutup setelah pemimpinnya meninggal dunia.
5. Berusia 15 Tahun Saat Naik Haji
Salah satu fakta menariknya, KH Ahmad Dahlan menunaikan ibadah Haji saat masih berusia 15 tahun. Setelah menginjakkan kaki di Tanah Suci, dia tak langsung kembali ke tanah air.
Pemilik nama kecil Muhammad Darwisy ini sempat menetap 5 tahun demi mempelajari ilmu agama dan pemikiran pembaharu agama Islam.
Di sana, dia bertemu dengan berbagai tokoh agama penting diantaranya Rasyid Ridha, Al-Afghani, Muhamamd Abduh, hingga Ibnu Taimiyah.
6. Generasi ke-12 Sunan Gresik
Tak heran jika sejak kecil KH Ahmad Dahlan kerap terpapar dengan ilmu dan tradisi keagamaan, ternyata dia merupakan generasi ke-12 dari Maulana Malik Ibrahim, seorang Wali Songo yang dikenal dengan nama Sunan Gresik.
7. Menikahi Sepupu Sendiri
KH Ahmad Dahlan memiliki seorang istri bernama Siti Walidah. Seperti dirinya, sang istri juga berjasa dalam emansipasi wanita sehingga turut menyandang gelar Pahlawan Nasional.
Sang istri dinikahi KH Ahmad Dahlan seusai kembali dari Tanah Suci. Wanita yang kerap disapa sebagai Nyai Ahmad Dahlan ini ternyata adalah sepupunya sendiri.
Diketahui, Siti Walidah yang merupakan kelahiran 1872 ini adalah putri dari KH Muhammad Fadli, seorang ulama dan anggota kesultanan Yogyakarta.
Tak hanya itu, KH Ahmad Dahlan juga memiliki 3 istri lainnya yaitu Ray Soetidjah Windyaningrum atau Nyai Abdullah, Nyai Rum dan Nyai Aisyah.
8. Disebut Kyai Palsu
KH Ahmad Dahlan menemukan berbagai hambatan ketika mendirikan Muhammadiyah, salah satunya adalah dituduh mendirikan agama baru.
Dalam perjuangannya, dia sempat dianggap mendirikan sekolah yang menyalahi ajaran agama Islam. Bahkan, namanya pernah disandingkan dengan sebutan ‘Kyai Palsu’.
9. Jejak Karya Tulis KH Ahmad Dahlan Sangat Minim
Sayangnya, tidak banyak karya tulis yang ditinggalkan KH Ahmad Dahlan semasa hidup. Sebenarnya, sang pendiri Muhammadiyah ini kerap membuat tulisan, sayangnya karya tersebut berceceran dan tidak tersusun dijadikan sebuah buku.
Salah satu karyanya berjudul Tali Pengikat Hidup Manusia hingga transkrip pidato ‘Kesatuan Hidup Manusia’ saat menghadiri kongres Cirebon tahun 1922.
10. Kisahnya Diangkat ke Film
Perjalanan hidupnya yang menarik, membawa kisah KH Ahmad Dahlan diangkat ke layar kaca Indonesia. Pada tahun 2010, sutradara kondang Hanung Bramantyo menangkat sebuah film berjudul ‘Sang Pencerah’ yang berkisah tentang perjuangan sang pendiri Muhammadiyah. (rka)
Load more