Jakarta, tvOnenews.com – Channel YouTube Dokter Stephanie mendadak menggemparkan netizen karena menggunggah informasi terkait susuk dan benda-benda aneh yang ditemukan dalam tubuh manusia.
“Pernah nggak kalian denger berita entah di media sosial atau di portal berita tentang susuk yang nggak sengaja ketemu di pemeriksaan rongent? Susuk itu sebenarnya sudah pernah masuk di beberapa jurnal kedokteran, lho,” sebut Dokter Stephanie dalam channel YouTube-nya (16 April 2023).
Menurut Dokter Stephanie, susuk merupakan benda kecil seukuran jarum yang ditanam di jaringan bawah kulit dan diharapkan bisa membawa efek tertentu, efek magis bagi penggunanya. Beberapa efek susuk antara lain memberi kecantikan, kesehatan, dan sebagainya.
Kepercayaan terhadap susuk ini ternyata ditemukan bukan hanya di Indonesia namun juga wilayah Asia Tenggara lainnya. Dokter Stephanie mengatakan bahwa susuk pernah ditemukan dalam tubuh seorang warga negara Singapura.
Dalam kasus tersebut pasien datang dalam kondisi kejang yang ternyata susuk yang dipasang di kepalanya menembus tengkorak.
“Jadi pasiennya ini merupakan seorang perempuan, usianya 40-an tahun, dia datang dengan gejala kejang atau epilepsi semenjak kurang lebih 15 tahun yang lalu,” ungkap Dokter Stephanie.
Tiga tahun setelah pertama kali kejang, pasien tersebut sebenarnya sudah melakukan pemeriksaan ke dokter bahkan melakukan CT-Scan di bagian kepala. Pasalnya, perempuan tersebut tidak memiliki riwayat epilepsi sejak kecil dan tidak ditemukan masalah pada bagian saraf.
Namun ketika melakukan CT Scan saat itu tidak ditemukan keanehan apapun di kepala perempuan tersebut. Baru lima tahun sebelum masuk rumah sakit, dilakukan CT-SCAN kembali dan ditemukan benda seperti jarum yang menancap di otak besar sebelah kiri.
Meski demikian sang pasien tidak mau mengakui mengenai pemasangan susuk tersebut. Dirinya terus menyangkal bahkan mengaku tidak tahu menahu mengenai asal adanya benda seperti jarum di kepalanya.
Dalam jurnal yang sama Dokter Stephanie menyebut memang secara umum pemakai susuk tidak akan mengakui penggunaan susuknya. Hal ini lantaran mereka memiliki kepercayaan jika menceritakan maka efek susuk tidak akan berhasil.
Pada kasus pengguna susuk di Singapura tersebut, pasien bersikeras tidak ingin dioperasi. Dirinya hanya ingin obat pengendali kejang untuk mengatasi masalahnya. Akhirnya pada pasien ini dokter memberikan catatan khusus untuk tidak melakukan pemeriksaan MRI kembali.
Hal ini lantaran MRI menggunakan gelombang elektromagnetik yang dikhawatirkan pada saat pemeriksaan susuk akan mengalami pergerakan hingga semakin mencederai pasien.
Menurut Dokter Stephanie sebenarnya tidak ditemukan gejala medis tertentu akibat susuk di dunia.
“Kalau gejala-gejala medis terkait susuk itu hampir nggak pernah ditemukan, jurnal yang saya baca ini satu-satunya laporan kasus di mana susuk ini menimbulkan gejala medis,” ungkap Dokter Stephanie.
Menurutnya selama ini susuk sering ditemukan secara tidak sengaja dan jarang menimbulkan gejala fisik. Meskipun cara memasukan susuk ini belum tentu steril namun Dokter Stephanie membaca keanehan dalam proses ‘mistis’ ini.
Dirinya mengatakan bahwa belum ditemukan laporan, selain jurnal di atas, bahwa susuk menimbulkan efek samping, seperti infeksi, kerusakan jaringan kulit, dan lain-lain. (Lsn)
Load more