tvOnenews.com – Waduh, ada prostitusi berkedok ‘suster’ di dalam penjara puaskan para napi, Tio Pakusadewo umbar tarifnya sangat fantastis.
Aktor kawakan Indonesia, Tio Pakusadewo berani mengumbar kebobrokan di balik penjara. Tio yang sudah 2 kali mendekam di penjara mengungkapkan terkait pabrik narkoba dan prostitusi berkedok suster di dalam Lapas (Lembaga Permasyarakatan).
Dalam berbagai podcast, Tio Pakusadewo secara lantang menyampaikan bisnis terselubung di balik jeruji.
Pria berusia 59 tahun itu memberikan kesaksian bahwa ada peredaran narkoba di dalam Lapas yang melibatkan anak menteri.
Tak hanya itu, para narapida bisa melakukan open BO alias prostitusi online yang berkedok ‘suster’.
Dalam kanal Youtube UYA KUYA TV, Tio Pakusadewo melontarkan pernyataan mengejutkan terkait bisnis haram narkoba di dalam penjara.
Dia bersaksi bahwa bisnis ilegal itu bahkan anak menteri.
"Nggak ada yang bener, bullshit lah, sipir-sipir penjara ta* semua," kata Tio.
Aktor yang terkena kasus narkoba sejak April 2020 juga mengungkapkan ‘ritual’ di penjara. Berdasarkan pernyatan Tio Pakusadewo, ada masanya ketika lampus di Lapas sengaja dimatikan.
Hal ini umumnya terjadi seminggu atau 2 minggu sekali. Tio mengatakan hal ini merupakan pertanda adanya ‘barang’ yang masuk. Terutama jika ditambah dengan suara khas yang menandakan terjadi transaksi penjualan narkoba.
"Even pabriknya ada di dalam," kata Tio yang berusia 59 tahun ini.
"Pabrik narkoba?" tanya Uya.
"Mereka bikin di dalem, ini kartel," jawab Tio yang kembali masuk penjara karena kedapatan memiliki ganja.
"Yang menggagas itu bekas napi trus ngegaet anaknya menteri," papar Tio.
"Siapa menterinya Om?" kembali Uya bertanya.
"Kalau disebut, elu repot gue repot," ucap Tio.
Prostitusi Berkedok ‘Suster’ di Penjara
Tak hanya itu, Tio Pakusadewo di depan Deddy Corbuzier, bercerita bahwa para narapidana tentunya perlu memenuhi kebutuhan seksual.
Umumnya, momen suami istri besukan atau menjenguk menjadi ajang untuk meluapkan hasrat.
“Besukan tuh, mereka sudah siap dari rumah udah nggak pakai apa-apa di dalamnya, tapi begitu masuk, dijagain tuh di pojok. Saling jagain itu temen-temennya supaya orang nggak lihat di situ ya mereka melakukanlah sampai selesai,” ungkap Tio Pakusadewo.
Tio menyampaikan bahwa sepanjang pengalamnya, para sipir tahu jika ada hal-hal seksual yang dilakukan oleh napi dan orang yang datang membesuk.
“Mereka (sipir) tahu, ya tahu-lah. Kan dilempar duit mulutnya diem,” katanya.
Selain itu, Tio Pakusadewo juga mengatakan bahwa ada rumah sakit di depan area lapas di mana seorang napi bisa pura-pura sakit.
Nantinya napi tersebut akan dirawat selama satu hingga dua hari hingga datang sosok ‘suster-susteran’ yang dapat diajak untuk melakukan hubungan seksual. Tio Pakusadewo terang-terangan mengungkap tarif open BO.
"Ada rumah sakit di depannya. Jadi, kita bisa tuh pura-pura sakit, dirawat lah sehari, dua hari, datang deh suster-susteran. Ada tarifnya, Ded. Sehari ada yang Rp1,5 (juta), ada yang Rp2,5 (juta)," katanya.
Tio Pakusadewo menyebut bahwa adanya suster-susteran ini telah menjadi rahasia umum di dalam penjara. (lsn/muu/rka)
Load more