Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah tayangan video perbincangan yang diunggah oleh kanal YouTube milik salah satu selebritis Indonesia yakni Uya Kuya tengah menyita perhatian setelah Uya Kuya mewawancarai Mantan Napi yang membongkar berbagai praktik ilegal yang terjadi di dalam penjara atau lembaga pemasyarakatan (Lapas).
Video yang diunggah pada 28 April di kanal youtube pribadinya Uya Kuya TV itu menampilkan percakapan dirinya dengan seorang mantan narapidana yang membongkar berbagai praktik ilegal di dalam penjara seperti jual beli narkoba, diskotik, praktik prostitusi.
Salah satu hal yang cukup menarik, mantan napi itu pun mengatakan kalau ketika dirinya berada didalam penjara ia pernah mendapatkan permintaan dari kepala lapas untuk mengadakan acara dan mengundang grup Trio Macan sebagai acara perpisahan dengan kepala lapas yang sudah berakhir masa jabatannya.
Pada kesempatan itu Uya kuya menanyakan perihal berbagai macam rumor yang mengatakan tentang adanya praktik diskotik hingga jual beli obat-obatan terlarang yang ada di dalam penjara.
"Benar ga ada praktik seperti diskotek dalam penjara atau Lapas," tanya Uya Kuya.
Mendengar pertanyaan tersebut, mantan napi itu pun mengatakan kalau praktik ilegal yang ditanyakan oleh Uya Kuya seperti keberadaan diskotik di dalam Lapas sampai jual beli narkoba benar adanya.
"Kita sebutnya itu apotek, jual obat tapi obat terlarang, jadi khusu di lapas saya dari 80 kamar yang ada di sediakan satu kamar yang dijadikan 'apotik'. Seperti layaknya diskotik, setiap jam 9 malam nyala lampu diskotiknya dan di dalamnya itu disediakan chiller, karena selain nyedian sabu, ganja, dan inex mereka itu nyediain minuman juga" terang sang narasumber.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, mantan napi itu pun menunjukan sebuah video yang menunjukan kondisi serta situasi di dalam diskotik yang mereka sebut sebagai diskotik itu.
Yang lebih mengejutkan, ia juga mengatakan kalau ketika ada acara-acara ulang tahun atau penyambutan para petinggi mereka akan langsung menyediakan wanita-wanita untuk menghibur.
"Biasanya yang make petugas ketika mereka ada yang ulang tahun. Napi-napi yang lama dan yang punya duit juga biasanya manggil cewek, cuma kalau yang kelas ringan sih biasanya ga ke arah sana," sambungannya.
Bahkan untuk masuk ke dalam tempat tersebut pun dikatakan ada biaya masuk, senilai Rp 20 rb agar bisa masuk ke dalam diskotik itu. Di dalam diskotik itu baru lah para Napi itu kembali membeli obat-obatan terlarang yang disediakan.
"Nah di dalamnya beli lagi, entah beli sabu Rp 100 rb atau ganja selinting Rp 50 rb, kalau inex lebih mahal, dan yang sering ini tuh sabu," jelasnya.
Yang lebih mengejutkan mantan napi itu juga mengatakan kalau oknum yang menjual sabu, ganja dan hal-hal terlarang di dalam diskotik itu mengumpulkan penghasilan dari barang yang mereka jual.
Lalu membeli nasi tumpeng dari hasil menjual barang-barang terlarang itu dan dibagikan kepada seluruh penghuni lapas pada saat momen lebaran.
Uya Kuya pun menanyakan kepada mantan napi tersebut, apakah dirinya pernah melihat interaksi antara Kalapas dengan informannya. Dimana mantan napi itu mengatakan kalau ia beberapa kali melihat kalapas mendatangi informannya untuk meminta bantuan informannya.
"Ketika kalapas ketemu informan, terus kita keluar, biasanya kita distop sama kalapasnya kaya 'gapapa disini aja' gitu. Terus tiba-tiba dia pernah datang ke informan saya untuk beliin hadiah ulang tahun untuk anaknya" jawabnya.
Bahkan ia menerangkan kalau Kalapas pernah meminta bantuan kepada informannya untuk mengundang grup dangdut Trio Macan untuk acara perpisahan Kepala Lapas.
"Kalapasnya juga pernah dateng ke informan saya bilang besok Agustus saya pensiun bisa ga terakhir aja pelepasan kita undang Trio Macan. Di lapas ada panggung di lapangan dari pagi sampe sore ada acara banyak biduan sorenya Trio Macan" sambungnya.
"Itu semua di modalin sama informan saya, terus abis itu ketika ada pergantian kalapas dan lain-lainnya," terangnya. (aag/akg)
Load more