Keduanya membentuk Suarasama sejak tahun 1995 sekembalinya mereka dari studi Etnomusikologi dari University of Washington. Suarasama banyak menggali berbagai budaya musik dunia dari studi mereka seperti musik tradisional Afrika, Timur Tengah, India, Sufi Pakistan, Eropa Timur dan Asia Selatan. Untuk musik tradisi Nusantara mereka juga memasukkan unsur tradisional mereka sendiri, yaitu tradisi Batak dan Melayu Sumatera Utara.
Dalam perjalanan karir Suarasama,Irwansyah Harahap sendiri telah mendapat anugerah kebudayaan Kemendikbud RI sebagai pelopor world music di Indonesia tahun 2017. Rithaony Hutajulu, juga mendapat penghargaanAnugerah Kebudayaan Indonesia dari Kemdikbud RI sebagai pelestari musik Batak pada tahun 2021.
Suarasama telah memproduksi empat album musik: “Fajar Di Atas Awan” (1998), “Rites of Passage” (2002); “Lebah” (2008); dan “Timeline” (2013). Album “Fajar di Atas Awan” diproduksi dalam bentuk keping CD oleh Radio France Internationale (RFI), France 1998. Satu lagu berjudul “Fajar di Atas Awan” yang terdapat di dalam album tersebut juga dipublikasi sebagai lagu penutup dalam Music of Indonesia 20: Indonesian Guitars by the Smithsonian Folkways Recording, 1999 in Washington DC, USA.
Pada tahun 2008, label rekaman Amerika Serikat yaitu Drag City, Chicagotelah merilis ulang album pertama Suarasama, Fajar Di Atas Awan, dalam bentuk Vinyl dan CD dan memasarkannya di sejumlah negara di dunia. Album musik Suarasama “Fajar di Atas Awan” dianggap sebagai “One of the 5 best World Music album of the year” oleh San Francisco Chronicle (SFGate.Com); “One of the 10 best World Music album Of the Year” oleh UnCut Magazine, London dan “One of the 10 Best Album of October, 2008” oleh Global Rhythm Magazine, USA.
Karya musik Suarasama juga dipakai sebagai bagian dari isi dan ilustrasi dari film “[un]COMMON SOUNDS : exploring the contribution of music and the arts in fostering sustainable peacebuilding among Muslims and Christians”, oleh Fuller Theological Seminary, USA (2013).
Pada tahun 2021 Suarasama juga telah merilis sejumlah single mereka seperti Syair Cinta (2021) , Maliqul Quddus (2021), Selayang Pandang (2021) dan Rainforest Dream (2021). Telah dua kali masuk nominasi oleh AMI Awards dalam kategori Best World Music Group di Indonesia.
Load more