Jakarta, tvOnenews.com - Hadir dalam podcast Deddy Corbuzier, salah satu ahli forensik terbaik di Indonesia yakni dr Sumy Hastry Purwanti mengungkap misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang yang sampai saat ini belum menemui titik terang.
Kasus tersebut sempat membuat geger masyarakat Subang setelah ditemukan mayat dari ibu dan anak di dalam bagasi mobil Alphard Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Sabu, pada Rabu 18 Agustus 2021.
Korban yang diketahui bernama Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) dimana hingga sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan dan berkutat dalam pemeriksaan DNA selama kurang lebih satu setengah tahun.
Kasus pembunuhan ibu dan anak ini pun telah diambil alih oleh Polda Jabar sejak 15 November 2021.
Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F atau dikenal dengan dr. Hastry adalah dokter perwira menengah Polri yang sejak 1 Juni 2021 mengemban amanat sebagai Kabid Dokkes Polda Jateng.
Pada video podcast yang diunggah di akun YouTube milik Deddy Corbuzier itu, Deddy mulanya menanyakan kepada dr Hastry tentang kasus yang ia tangani namun tak bisa ia selesaikan.
"Kasus Subang, saya dikejar tuh netizen karena kasus subang, yang 18 agustus tahun 2021 tuh," ujarnya yang dilansir dari Kanal Youtube Deddy Corbuzier, pada Jumat (2/5/2023).
"Angkat tangannya karena apa tuh? "Iya, belum ditangkap pelakunya, belum ada. padahal saya sudah otopsi kedua. Dan saya sudah jelaskan paparkan, udah kasih clue-clue nya, tapi belum ada tersangka sampai sekarang," bebernya.
dr Sumy Hastry Purwanti mengatakan kalau tugasnya dalam kasus tersebut sudah lah selesai dalam menyajikan data dan juga alat bukti, namun DNA di TKP telah diambil, tapi tidak ada yang cocok.
"Kalau nggak ada yang cocok, kita ambil DNA yang saksi itu, ternyata dari saksi itu juga gak ada yang cocok," ujarnya.
"Kita tariklah dari garis keturunan ibu, iya kan itu siapa tahu ada yang cocok gak? ternyata belum dikerjakan," sambungannya.
Tak sampai disitu saja upaya dari dr Sumy Hastry, sebagai dokter forensik dirinya menganalisa dari jam kematian atau waktu kematian (thanatology)
"Saya punya jam kematian loh, jam kematian dia dibunuh, memang jelas dia dibunuh kan. Karena saya kan otopsi, TKP di situ," ungkapnya.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, dr Hastry juga membeberkan waktu kematian dari kedua korban yang merupakan ibu dan anak itu. dr. Hastry mengatakan kalau Ibu Tuti dibunuh sekitar pukul 2 sampai pukul 4.
Sedangkan dr Hastry mengatakan kalau korban yang merupakan anak dari Ibu Tuti yakni Amalia Mustika Ratu meninggal pada pukul 4 sampai pukul 6.
"Bu Tuti dibunuh jam 2 sampai jam 4, Amel jam 4 sampai jam 6. Saya bermain dong di jam segitu, handphone siapa yang online, ambillah DNA nya, kita di TKP tuh udah ada 2 DNA yang kita ambil diduga pelaku (yang asing)," ungkapnya.
dr Sumy Hastry berharap sebagai Dokter dan Polisi mengaku tidak mengerti untuk dapat mempercepat pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.
"Saya tersiksa untuk Subang itu, wong datang ke mimpiku," pungkasnya.
Perlu diketahui, jabatan terakhir dr. Hastry adalah Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Semarang. Ia merupakan seorang Polwan pertama di Asia yang memiliki gelar Doktor Forensik. (ind/akg)
Load more