Jakarta, tvOnenews.com – Agenda konser Coldplay yang akan dihelat pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mendatangkan antusiasme yang tinggi bagi masyarakat Indonesia.
Bukan hanya dari kalangan fans, masyarakat umum pun juga banyak yang ikut berlomba mendapatkan tiket menonton konser Coldplay.
Hal ini tidak mengherankan mengingat Indonesia menjadi salah satu negara yang belum pernah dikunjungi Coldplay sejak band tersebut terbentuk pada 1997 hingga saat ini.
Karena itu kedatangan Coldplay kali ini membuat menjadi sangat spesial di hati pada fans Indonesia. Sayangnya, meskipun Coldplay datang ke Indonesia namun tiketnya tidak serta merta mudah didapatkan.
Perlu perebutan sengit untuk bisa mendapatkan tiket nonton konser Coldplay pada 15 November mendatang. Bahkan untuk tiket CAT 1 yang dibanderol dengan harga mencapai Rp11 juta langsung habis hanya dalam enam menit setelah pintu penjualan tiket Coldplay dibuka.
Tingginya peminat tiket konser Coldplay ini membuat bisnis percaloan di Indonesia tumbuh subur. Para calo ini nantinya akan menjual kembali tiket konser Coldplay dengan harga selangit.
Bahkan beberapa calo tidak segan untuk menjual kembali tiket dengan harga dua kali lipat dari aslinya. Keberadaan calo juga merugikan karena membuat fans atau orang yang benar-benar menginginkan tiket tersebut tidak bisa mendapatkannya.
Hal ini lantaran beberapa calo diduga menggunakan bot untuk melakukan pembelian tiket konser sehingga bisa lebih cepat dibanding masyarakat umum. Para calo ini akan langsung memborong tiket-tiket tersebut dan berakhir membuat fans tidak kebagian.
Menghadapi banyaknya calo dalam konser Coldplay di Jakarta ini YouTuber Ferry Irwandi memberikan saran untuk mengatasinya. Lelaki yang akrab disapa Bang Ferry tersebut menyarankan pada masyarakat untuk tidak membeli tiket konser Coldplay dari calo.
“Lalu bagaimana menghentikan praktik percaloan yang sudah sangat merugikan dan menyebalkan ini? Ya simple. Jangan dibeli,” ungkap Ferry Irwandi.
Saran ini muncul lantaran adanya praktik calo sebenarnya mirip dengan game mentalitas. Masyarakat harus kuat untuk menahan diri agar tidak impulsif membeli tiket pada calo. Menurut Ferry saat nantinya tidak mendapatkan tiket sekalipun masyarakat tidak benar-benar dirugikan.
Meskipun bersedih, namun sebenarnya tidak menonton konser Coldplay tidak membuat seseorang kehilangan barang atau hal yang lain. Bargaining position ini berbeda dengan calo yang sebenarnya berada di posisi lebih bawah dibandingkan calon pembeli.
Hal ini lantaran para calo punya kemungkinan untuk rugi jika tiket konsernya tidak dapat terjual. Kerugian ini tidak main-main bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Karena itu untuk bisa menghentikan praktik percaloan para fans harus serempak bersepakat untuk tidak membeli tiket konser Coldplay dari calo.
“Jadi kita harus sadar betul kalau sebenarnya kita lebih diuntungkan dalam posisi ini,” ungkap Ferry Irwandi.
Jika ada orang yang masuk dalam game mentalitas tersebut maka praktik percaloan akan tetap hidup. Karena menurut Ferry Irwandi keberadaan pembali maka akan menjadi ladang basah bagi para calo.
“Jadi intinya sebisa mungkin berusahalah untuk menahan diri dari hasrat untuk membeli tiket secara buru-buru,” ungkap Ferry Irwandi.
“Karena kalau sampai lu melakukan itu, praktik percaloan ini nggak selesai,” tambah Ferry.
Jika dalam satu konser para calo untung maka pada konser lainnya mereka akan muncul kembali untuk menjual tiket dengan harga selangit.
Selain itu Ferry Irwandi juga mengingatkan bahwa konser ini masih akan berlangsung di bulan November. Karena masih lama maka ada banyak kemungkinan yang muncul dari para pembeli tiket.
Misalnya, kemungkinan besar ada orang-orang yang ada acara mendesak di hari H, kebutuhan mendadak, dan lain-lain. Biasanya orang-orang tersebut akan menjual tiket dengan harga yang lebih wajar dibandingkan para calo. (Lsn)
Load more