Suhadi mengatakan ketika itu ia dan rekannya sudah tidak sempat mengerem karena jarak kereta dan korban yang sudah terlalu dekat. Akhirnya gadis tersebut tertabrak oleh rangkaian kereta api.
Setelah kejadian tersebut Suhadi mengaku dirinya merasakan kesedihan yang mendalam. Bahkan hingga kini ia masih sangat ingat detail kejadian tersebut.
“Gue kalau cerita ini bener-bener sedih, sih,” cerita Suhadi.
“Gue nyampek Cirebon bener-bener kaya orang yang sedih, kaget. Soalnya baru pertama kali Guys gue nabrak orang,” jelas Suhadi.
Namun ia lantas ditenangkan oleh rekan sesama masinisnya. Sang rekan yang posisinya sudah cukup senior tersebut menceritakan bahwa sebagai seorang masinis hal-hal seperti itu sudah menjadi risiko.
Pasalnya, menabrakan diri ke kereta yang tengah melaju menjadi salah satu fenomena yang bukan sekali dua kali terjadi di Indonesia.
“(Rekan) Masinis gue cuman bilang ‘lo masinis, kan? Ya masinis wajar nabrak soalnya banyak yang bunuh diri dan itu bukan salah lo, dik. Itu salahnya orang, kita juga ngerem tadi nggak mungkin dapat soalnya di jarak 50 meter’ bener-bener sampai gue tidur itu kebawa mimpi. Sumpah,” ungkap Suhadi.
Load more