Profil Putri Ariani Penyanyi Indonesia yang Dapat Golden Buzzer America’s Got Talent

Jakarta, tvOnenews.com – Ariani Nisma Putri atau dikenal dengan nama Putri Ariani menjadi perbincangan hangat lantaran kemampuannya bernyanyi dan bermain pianonya.

Diketahui, Putri Ariani lahir pada 31 Desember 2005 dan berasal dari daerah Bangkinang, Kampar, Riau, Indonesia.

Diketahui Putri Ariani menjadi penyanyi pop solo yang menyandang disabilitas tuna netra dan menjadi perbincangan belakangan ini.

Pasalnya perempuan kelahiran tahun 2005 ini, berhasil mendapatkan golden buzzer sekali percobaan dalam acara musim ke-18 America’s Got Talent di tahun 2023.

Sedikit informasi Putri Ariani sudah memulai kariernya sebagai penyanyi sejak 2014 dimana dirinya menjadi pemenang dalam acara Indonesia’s Got Talent 2014.

Kemudian pada 2016, ia mendapat penghargaan Anugerah Baiduri sebagai penyanyi cilik berprestasi tingkat nasional.

Di tahun yang sama pun, Putri berhasil menorehkan prestasi sebagai finalis The Voice Kids Indonesia pada musim kedua.

Tidak sampai disitu, ia juga menciptakan album perdana yang bertajuk ‘Melihat Dengan Hati’.

Kemudian Putri berkesempatan mempersembahkan lagu “Song of Victory” dalam pembukaan acara Asian Para Games 2018 di Indonesia.

Dan terakhir yang menjadi perbincangan hangat belakangan ini adalah ketika Putri mendapatkan Golden Buzzer dari Simon Cowell dalam acara America’s Got Talent 2023.

Lagu yang berhasil membuatnya mendapatkan Golden Buzzer dari Simon Cowell adalah lagu Loneliness dan lagu Sorry Seems to Be the Hardest yang dipopulerkan oleh Elton John.

Sebelum mendapat golden buzzer dari America’s Got Talent 2023, Putri pernah merilis beberapa lagu. Berikut daftarnya :
-    Untuk Ayah (2018)
-    Loneliness (2021)
-    Kaulah Selalu Ada (2021)
-    Banyak Makna Cita (2022)
-    Tak Mampu Lupa (2022)
-    Menantimu Kembali (2022)
-    Mimpi (2022)
-    Bertahan Tak Sejalan (2022)
-    Kamu Lagi (2022)

Hal ini pun membuat Putri Ariani mampu membuktikan bahwa kekurangan yang dimilikinya tidak membatasi dalam berkarya dan mengembangkan bakat. (MG1/ree)