"Tapi di situ kita juga lupa bahwa di Islam diajarkan bahwa jadi orang beragama harus kaya, kalau kaya bukan berarti mensyukuri apa yang ada terus stop, menikmati yang sudah dapat saja, nggak boleh." tuturnya.
Menurut pria yang dikenal dengan sifat dermawan ini bahwa kebanyakan orang begitu tahu dirinya sudah achieve pada target, setelahnya berhenti dan mulai malas-malasan.
"Dia lupa nih, nanti anak makin gede sekolah makin mahal, ntar ada anak yang tabrakan kakinya patah, terus kan tingkat inflasi setiap tahun pasti berubah, sehingga biasanya mereka kalah." ujarnya.
"Sementara si tionghoa -tionghoa ini selalu diajarkan gaya hidup hemat dan selalu uber-uber cuan terus, karena mempersiapkan diri kalau nanti keadaan susah, keadaan sakit, keadaan anak mau sekolah, keadaan hari tua," terangnya.
Pria keturunan samarinda-tionghoa ini mengatakan bahwa prinsip orang tionghoa yang selalu diajarkan.
"Elu gak boleh lebih miskin dari anak-anak elu, itu kami diajarkan karena wibawa elu gak akan ada nanti," jelasnya.
Sementara masyarakat Indonesia, selalu mengajari anak-anaknya dari kecil.
Load more