Jakarta, tvOnenews.com - Seperti sekarang ini, tampaknya seks bebas masih menjadi hal yang lumrah di kalangan suku-suku pedalaman, meskipun hal ini juga sudah mengakar dalam tradisi. Seperti suku Kreung, para gadis pergi ke Kamboja untuk memilih pasangan.
Kamboja adalah salah satu negara yang belum menjadi jalur wisata, sehingga negara ini seperti permata tersembunyi yang belum banyak diketahui orang. Namun seiring berjalannya waktu, Kamboja semakin diperhatikan oleh wisatawan dari seluruh dunia. Dikegtahui sekitar 16 juta orang tinggal di negara ini.
Nama Kamboja berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Kampuchea atau Kamboja yang artinya tanah kebahagiaan dan kemakmuran. Sekitar 96 persen penduduk Kamboja mengikuti Buddhisme Theravada.
Suku Kreung di Kamboja memiliki tradisi seksual yang tidak biasa dibandingkan dengan suku lainnya. Orangtua suku ini membangun 'gubuk cinta' untuk gadis remaja berusia antara 9 dan 13 tahun. Setiap malam anak laki-laki diizinkan datang ke gubuk tersebut untuk melihat gadis itu. Mereka bahkan membiarkannya untuk berhubungan seks di gubuk.
Jika seorang wanita telah bersama beberapa pria, dia dapat memilih siapa yang dia inginkan sebagai pasangan. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk menciptakan kondisi yang membantu remaja putri untuk bertanggung jawab dan berhati-hati dalam berhubungan seks.
Tradisi ini perlahan menghilang karena minoritas terpapar modernisasi dan budaya Khmer di mana seks pranikah tidak dapat diterima.
Cara keluarga Kreung membangun rumah mereka berubah seiring dengan semakin makmurnya masyarakat.
Load more