Annisa Pohan juga bercerita bahwa melukis adalah salah satu healing terapi SBY untuk mengekspresikan kesedihannya.
"Memang ada beberapa cara. Kalo secara Islam itu ya kita berdoa, ikhlas menerima semuanya. Tapi kalo secara terapi ya menulis, membaca buku terapinya, terus ada beberapa cara yang lain dan bapak (SBY) mengekspresikan lewat lukisan," ungkap Annisa Pohan bercerita.
Annisa mengungkap bahwa pasca kepergian ibu Ani Yudhoyono, kondisi keluarganya sangat terpukul selama kurang lebih dua tahun awal.
"Dua tahun awal itu betul-betul sangat berat untuk beliau (SBY) dan keluarga yah. Karena kan anak-anaknya juga sedih, ditambah melihat bapak juga sedih. Jadi kita harus seperti menahan kesedihan di depan bapak," tutur Annisa.
"Menata emosi, kalau di depan bapak (SBY). Walaupun nanti kalo dikamar nanti mas Agus nangis lagi atau apa tapi jangan depan bapak. Jadi pada akhirnya bapak menemukan cara untuk meluapkan emosinya bikin lagu, menulis lirik untuk ibu,"
Namun SBY tidak sanggup saat menulis buku untuk Ani Yudhoyono. Bahkan saat bab pertama dituliskan SBY tak sanggup untuk melanjutkan menulis dengan objek mediang istrinya, Ani Yudhoyono.
"Jadi akhirnya melalui lukisan dan voli, membuat tim voli karena kesukaannya itu adalah voli. Jadi lukisannya itu adalah ekspresi," papar Annisa Pohan.
Load more