tvOnenews.com - Terdapat sebuah kisah menarik dunia militer tahun 2018 silam soal Jenderal Johny Lumintang yang dicopot dari jabatannya padahal baru menjabat selama 17 jam.
Sosok Jenderal Johny Lumintang tentunya memiliki rekam jejak panjang di dunia militer Indonesia. Namun uniknya, ia pernah menjabat sebagai Pangkostrad dlaam waktu yang sangat singkat.
Pasalnya, Johny Lumintang pernah menjabat sebagai Pangkostrad tak genap 24 jam, yakni hanya dalam kurun waktu 17 jam saja.
Dilansir Rabu (28/06/23) dari tayangan YouTube channel Polemik dengan judul "CUMA 17 JAM MENJABAT LANGSUNG DICOPOT! Begini Nasib & Kabar Jenderal TNI JOHNY LUMINTANG Sekarang," yang diunggah pada 18 Desember 2022.
Johny Lumintang lahir pada 28 Juni 1947 di Minahasa, Sulawesi Utara. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia (AKABRI) tahun 1970.
Karier seorang Johny Lumintang mulai gemilang saat ia dipercaya menjadi kepala staf komando Daerah Militer.
Setelah itu Johny kembali dipercaya menjabat sebagai Kepala Staf Daerah Militer 7 yang kemudian ditugaskan lagi di Papua sebagai Kodam 17 Cenderawasih.
Saat itulah Johny ditugaskan dalam operasi Rajawali untuk membebaskan peneliti dari ekspedisi Lorentz 95 yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Operasi Rajawali kala itu didominasi oleh anggota Kopassus, dan dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Prabowo Subianto.
Prabowo kala itu menjabat sebagai Komandan Kopassus. Usai bertugas dalam operasi Rajawali, Johny Lumintang kembali dipercaya untuk memimpin operasi pembebasan 14 karyawan PT Jayanti di Timika yang disandera gerakan pengacau keamanan.
Sebulan berselang, Johny Lumintang diangkat sebagai kepala staf umum ABRI, baru setelah itu ia turut menduduki jabatan sebagai komandan Batalyon Infanteri 751.
Tak hanya itu, Johny Lumintang juga pernah menjabat sebagai Trisula komando strategi Angkatan Darat, Komandan Resimen Induk Komando daerah Militer Jaya, Komandan Resort Militer 164 Timor Timur, Panglima divisi Infanteri 1 dan Kostrad.
Karena kedekatannya, bahkan Johny Lumintang diminta untuk menggantikan posisi Prabowo Subianto sebagai Panglima Kostrad.
Saat momen Presiden Soeharto menyatakan diri mundur dari kursi kepresidenan, hal tersebut pun diikuti lengsernya Prabowo Subianto sebagai Pangkostrad.
Baru setelah Prabowo lengser, karirnya sebagai Pangkostrad kemudian digantikan oleh Johny Lumintang.
Diketahui saat itu, ada 4 calon yang diyakini dapat menggantikan jabatan Prabowo Subianto sebagai Pangkostrad.
Keempat orang tersebut diantaranya Johny Lumintang, Mayjen TNI Djaja Suparman dan Mayjen TNI Djamari Chaniago.
Nama Johny Lumintang lah yang dinilai paling layak menjabat Pangkostrad sebagai pengganti Prabowo Subianto.
Hal ini bukan tanpa alasan, Johny Lumintang dianggap memiliki nilai plus karena sepak terjangnya di TNI, serta ia juga dianggap mampu menjalankan tugas dengan baik.
Berbagai hal didapuk sebagai penyebabnya, termasuk hal yang berkaitan dengan struktur di AKABRI. Pada saat itu pula struktur AKABRI mulai berantakan lantaran lengsernya Presiden Soeharto.
Posisi Johny Lumintang sebagai Pangkostrad kemudian digantikan oleh Jenderal Djamari Chaniago.
Setelah peristiwa tersebut, [erjalanan karier Johny Lumintang di dunia Militer berlanjut saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Lemhannas hingga tahun 2001 menggantikan Agum Gumelar.
Barulah kemudian tanggal 14 Februari 2014 Johny Lumintang dilantik menjadi Duta Besar Indonesia untuk Filipina hingga 20 Februari 2018.
Kini Jenderal Johny Lumintang juga aktif dalam kegiatan organisasi yang juga dipimpinnya yakni pengurus besar persatuan olahraga Mahesa.
Organisasi persatuan olahraga Mahesa bertujuan untuk melahirkan atlet-atlet Mahesa yang diharapkan bisa tampil dalam ajang event nasional dan internasional.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)
Load more