tvOnenews.com - Kisah perjalanan hidup presenter kawakan Helmy Yahya dalam menapaki karier di industri hiburan tanah air, dari dipecat dari TVRI hingga rumah tangga yang berantakan.
Helmy Yahya mengungkapkan pada awalnya kariernya, ia pernah menjadi dosen, terhitung dari tahun 1984 menjadi asisten dosen hingga menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Bekal itulah yang melatihnya untuk menjadi pembicara hingga presenter yang terkenal cerdas dan berwibawa saat membawakan beberapa acara dan kuis helmy Yahya, Siapa Berani.
"Saya dari dulu itu ternyata sudah terbiasa bagaimana menyampaikan sesuatu yang berat itu menjadi simpel," ungkap Helmy Yahya yang dilansir dari Youtube Daniel Mananta Network.
"Dengan Story Telling?" menimpali Daniel Mananta.
"Itulah modalnya kita menjadi MC, makanya kita dibayar sama yang punya acara," terangnya.
Daniel Mananta saat mengulik kisah hidup dan keberhasilan Helmy Yahya. (Tangkapan layar Youtube Daniel Mananta Network)
Daniel Mananta terkagum dengan segala pencapaian di bidang MC hingga public speaker dari Helmy Yahya, hingga menanyakan apa kegagalan terbesar dari pria yang mendapat julukan Raja Kuis tersebut.
Pria kelahiran Palembang 6 Maret 1963 ini mengawali kariernya di industri hiburan sejak 1989 dengan bagian tim dari acara kuis di layar kaca.
Hingga akhirnya ia debut sebagai pembawa acara kuis dalam acara 'Sang Juara' pada 1995 silam, setelah itu ia banyak membawakan berbagai acara kuis dan dijuluki sebagai 'Raja Kuis'.
Merespons hal itu, dari perjalanan hidupnya dan segala pencapaian, Helmy Menyebut mendapat banyak kegagalan juga.
"Banyak banget lah, saya pernah gagal berumah tangga, saya pernah gagal tiga Pilkada, saya pernah dipecat jadi Dirut TVRI," ucapnya.
Pada tahun 2017, Helmy yahya pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Utama dari TVRI, namun diketahui sejak Januari 2020, Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) memutuskan menonaktifkan Helmy sebagai Dirut TVRI.
"Jadi menurut saya, kegagalan itu banyak sekali mewarnai saya, bisnis saya juga banyak ditipu orang, yang nipu teman saya sendiri, gak semua bisnis saya juga berhasil," sambungnya.
Kisah hidup sang Raja Kuis Helmy Yahya, dipecat dari TVRI, gagal Pilkada hingga ruma tangga.
"Saya gak pernah baper, tiga kali saya Pilkada biasa aja, yasudah. Saya selalu menyerahkan kepada Allah, Allah punya rencana yang baik untuk saya dan i believed that," jelasnya.
Meski begitu, Helmy Yahya mengaku bahwa saat berkompetisi tidak berusaha keras, karena dirinya berjuang habis-habisan.
"Tiga kali saya gagal Pilkada, saya jadi Dirut TVRI, memimpin Indonesia malah go international tanpa saya keluar duit sama sekali," tuturnya.
"Begitu saya berhenti menjadi Dirut TVRI, saya dipecat juga waduh, opportunity-nya terbuka bang bang. Sampai saya bingung sendiri," terangnya.
Ia mengaku lebih memilih dan memilah karena tidak boleh mengambil semuanya, menurutnya, sekarang lebih rileks, bahagia, dapat banyak waktu untuk keluarga dan ibadah.
"Itu semua sudah digariskan tuh," tambahnya.
Pria lulusan Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) ini pun mengungkapkan prinsipnya, meski telah dipecat dari TVRI, namun dirinya tak pernah membicara hal buruk tentang kantor yang pernah membesarkan namanya.
"Jangan pernah berkata jelek terhadap kampung dimana kita pernah tinggal, almamater tempat kita dididik, kantor di mana kita pernah mencari makan, dan termasuk talking bad tentang orang-orang yang pernah punya jasa sama kita, atau pernah bersama kita," terangnya.
Perlu diketahui, Helmy Yahya baru saja resmi bergabung sebagai kader PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Ia bersiap untuk mencalonkan diri sebagai anggota badan legislatif (caleg) untuk DPR RI di wilayah Sumatera Selatan. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News,Klik di sini
Load more