tvOnenews.com - Kisah dari seorang Ustaz dan juga guru dari sebuah madrasah di Amerika Serikat yakni Dr Abdul-Munim Sombat Jitmoud atau Dr.Jitmoud sempat mencuri perhatian warga Amerika Serikat.
Pasalnya, pada tahun 2017 silam, Dr. Jitmoud mengampuni perbuatan dari seorang pria yang menghilangkan nyawa putra kandungnya.
Apa yang dilakukan oleh Dr. Jitmoud itu membuat seisi ruang sidang menagis haru atas keputusan beliau memafkan dan mengampuni perbuatan dari pria yang membunuh putranya.
Kepada salah satu aktor legendaris Hollywood yakni Morgan Freeman, Dr. Jitmoud membagikan kisahnya yang bisa mengiklahkan kepergian tragis putranya bernama, Salahuddin.
Dikisahkan kalau pada tahun 2015, anak dari Dr. Jitmoud, Salahuddin dihabisi oleh seorang pemuda saat sedang bekerja.
Salahuddin yang bekerja sebagai pengantar Pizza dihabisi oleh Trey Alexander Relford dan dua orang rekannya saat sedang bekerja dengan cara ditikam menggunakan senjata tajam.
Di hari meninggalnya Salahuddin, Dr.Jitmoud sempat menelepon Salahuddin, namun karena anaknya sedang bekerja ia pun berniat meneleponnya lagi beberapa saat kemudian.
"Saat itu saya menelepon Salahuddin, dan dia menjawab "ayah saya sedang mengantarkan Pizza" lalu saya berniat untuk meneleponnya lagi nanti dan dia menjawab "InsyaAllah Ayah" itulah kata-kata terakhirnya." kata Dr. Jitmoud.
Tak lama setelah itu, Dr. Jitmoud menuturkan kalau anaknya kembali mendapatkan tugas mengantarkan Pizza.
Dikatakan kalau sebenarnya tugas tersebut bukanlah tugasnya, melainkan tugas rekan Salahuddin yang merupakan seorang wanita dan takut untuk mengantarkan pesanan tersebut.
"Kemudian beberapa jam setelahnya dia mendapat tugas mengirimkan Pizza lagi, sebenarnya pesanan itu bukanlah tugas Salahuddin untuk mengantarkannya, itu merupakan tugas dari seorang wanita namun wanita itu takut untuk mengantarkannya sehingga Salahuddin secara sukarela menggantikan," sambungnya.
Disaat itulah momen yang tak terbayangkan menimpa putra tercintanya itu, dimana ia menjadi korban perampokan dan dihabisi oleh Trey Alexander Relford dan dua rekannya.
Salahuddin dirampok dan juga ditikam oleh pelaku yang membuatnya tersungkur dan kehilangan nyawa dengan mengenaskan.
Tak lama berselang, seorang saksi mata melihat Salahuddin tergeletak tak berdaya di halaman apartemen.
Secara kebetulan, saksi tersebut mengenal Salahuddin dan langsung mengabari kejadian tersebut kepada Dr.Jitmoud.
Meski berduka dan mengetahui kalau putra kesayangannya, Salahuddin harus meregang nyawa dengan cara yang tragis, ternyata ada satu hal yang ternyata membuat Dr. Jitmoud merasa tenang di tengah momen berduka.
Dan itu adalah pernyataan dari saksi mata yang melihat peristiwa mengenaskan tersebut di lokasi kejadian.
"Menjelang wafat, Islam mengajarkan Anda untuk bisa mengucapkan kalimat "La Ilaha Illa Allah" dengan jari yang menunjuk keatas" kata Dr. Jitmoud
"Dan pada malam itu ada seorang saksi yang melihat tubuh Salahuddin tersandar ke dinding dan jari telunjuknya menunjuk keatas" lanjutnya.
Dr. Jitmoud berkata, melihat gestur dari Salahuddin saksi itu pun menyadari kalau Salahuddin merupakan seorang muslim.
"Dalam keadaan berduka, Allah mengirimkan informasi ini untuk menenangkan saya dan semua anak-anak saya" ungkapnya.
Mengetahui hal tersebut, pada saat persidangan Ustaz Jitmoud mengatakan kalau dirinya telah memaafkan perbuatan dari Trey Alexander
Relford sendiri diganjar dengan hukuman 31 tahun penjara atas perbuatannya. Pada momen tersebut, Hakim memberikan kesempatan kepada Dr. Jitmoud untuk mengutarakan pendapatnya.
Tak disangka apa yang dikatakan oleh Dr. Jitmoud itu pun membuat seisi ruang sidang menangis haru atas kebesaran hatinya.
"Jika Salahuddin ada disini dalam keadaan hidup di akan memaafkanmu karena demikian lah dia," kata ustaz Jitmoud pada Trey saat di persidangan
"Jika engkau tanyakan pada saya tentang permohonan maaf, permohonan maaf adalah shodaqoh yang paling besar dalam Islam. Dan saya harus mencurahkan maaf kepada seseorang yang telah mencelakai keluarga kami." sambungnya.
Bahkan pada saat persidangan, Dr.Jitmoud menyampaikan sebuah pesan kepada orang yang membunuh anaknya itu sambil memeluknya.
"Kami berpekukan seperti ayah dan anak, dan saya merasa dia seperti anak kandung saya sendiri, saya pun mencoba menenangkan dia dengan berkata kalau aku telah memaafkannya" ungkap Dr. Jitmoud
Dr Jitmoud mengatakan kalau dirinya tidak menyalahkan Trey atas perbuatannya itu melainkan ia menyalahkan setan atas perbuatannya.
"Saya tidak menyalahkanmu atas kejahatan yang telah kamu perbuat, saya tidak marah padamu meski kamu merupakan bagian dari orang yang menyakiti anak saya, tapi saya marah pada setan, karena setan telah membawamu ke jalan yang salah dan membuatmu melakukan hal buruk," ungkap Dr. Jitmoud di persidangan.
"Engkau telah punya babak baru dalam hidupmu, ubahlah dirimu menjadi pribadi yang lebih baik dari sekarang itulah pesan saya padanya," tutupnya. (akg)
Load more