tvOnenews.com - Nama Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun menjadi perbincangan hangat publik belakangan ini, terutama ajaran dan pernyataan kontroversialnya yang dianggap menyimpang.
Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini belakangan menuai beragam kritikan, mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia atau NII KW 9.
Ponpes Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Salat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.
Kontroversial Ponpes Al-Zaytun dan Panji Gumilang.
Berdasarkan rekam jejak digital Ponpes Al- Zaytun pernah tersandung kasus menjadi pusat gerakan Negara Islam Indonesia (NII) KW9 pada 2011 dan sudah diproses 2 kali oleh Mabes Polri.
Selain itu, pengajaran Ponpes Al Zaytun Indramayu juga bertentangan dengan ajaran Islam membuat banyak yang mempertanyakan mengapa Ponpes Al Zaytun masih berdiri.
Sementara itu, Mabes Polri membentuk tim khusus untuk mendalami dugaan penistaan agama yang dilakukan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Tak hanya Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang saja yang pernah bikin heboh publik dengan segala kontroversinya, berikut 5 aliran sesat yang pernah ada di Indonesia.
1. Salamullah Pimpinan Lia Eden
Kerajaan Salamullah pimpinan Lia Aminuddin atau Lia Eden. (VIVA)
Aliran sesat yang pernah ada di Indonesia ini tentu tidak asing di telinga banyak orang. Aliran ini adalah kerajaan Salamullah pimpinan Lia Aminuddin atau Lia Eden.
Karena aliran ini Lia Eden pun menjadi kontroversial. Aliran ini bermula pada 1997 di mana Lia Eden mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril, hal tersebutlah yang menjadi dasar ajarannya kala itu.
Lantas pada pertengahan tahun 2000, Lia Eden mendeklarasikan agama Salamullah. Dia secara kontroversial mengaku sebagai reinkarnasi Bunda Maria dan mendapat wahyu langsung dari Malaikat Jibril.
Tidak hanya mengklaim bahwa dirinya adalah titisan Bunda Maria, Lia Eden bahkan juga menyatakan putranya, Ahmad Mukti, sebagai Yesus Kristus. Karena dianggap sesat, Lia Eden pernah mendekam di penjara selama 2 tahun.
Di mana dirinya terkena kasus penistaan agama dan divonis bersalah pada Kamis, (29/6/2006). Sekte Kerajaan Tuhan yang telah dibentuknya terpaksa dibubarkan lantaran mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Kemudian, Lia Eden kembali ditangkap pada 15 Desember 2008 karena alasan yang sama. Pimpinan kelompok Salamullah Lia Aminuddin alias Lia Eden meninggal dunia pada Jumat 9 April 2021.
2. Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)
Aktivis gabungan ormas islam, pelajar dan PNS Pemerintah Kota Banda Aceh berunjuk rasa mendesak hakim untuk memberikan hukuman berat terhadap pengurus DPD Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di depan PN Banda Aceh, Aceh, Selasa (26/5). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/ama/15.
Kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau lebih dikenal dengan nama Gafatar dinyatakan sebagai aliran sesat atau sekte sesat oleh MUI pada 2016.
Kelompok Gafatar dinyatakan sesat karena menurut MUI mereka merupakan metamorfosis dari Al-Qiyadah.
Dimana, sebelumnya Al-Qiyadah telah dinyatakan sesat oleh MUI. Adapun Gafatar juga telah menjadikan Ahmad Moshaddeq sebagai guru spiritualnya.
Selain itu, Gafatar telah memberikan ajaran Millah Abraham, ajaran yang mencampur-campurkan agama.
Ketua MUI saat itu, KH Ma'ruf Amin menjelaskan, terjadi pencampuran agama Islam, Nasrani, dan Yahudi pada organisasi Gafatar.
3. Al-Qiyadah Al-Islamiyah
Ahmad Mushaddeq, Pimpinan Al-Qiyadah Al-Islamiyah. (ist)
Al-Qiyadah Al-Islamiyah resmi dicap sebagai aliran sesat atau sekte sesat. Adapun hal itu tercantum pada fatwa MUI terhadap aliran al-Qiyadah al-Islamiyah, dikeluarkan MUI Provinsi DIY No. B-149/MUI-DIY/FATWA/IX/2007.
Fatwa tersebut dikeluarkan setelah adanya kasus tiga warga Sedayu yang diperiksa Polisi karena menyebarkan paham al-Qiyadah al-Islamiyah yang diduga sebagai aliran sesat. Pemimpin sekaligus pendiri aliran ini adalah Ahmad Moshaddeq alias Abdussalam.
Dirinya menyatakan diri sebagai nabi atau mesias. Mantan guru di salah satu sekolah di Jakarta Barat ini harus menjalani hukuman selama 5 tahun karena dianggap melakukan penistaan agama.
Diketahui pada para pengikutnya Ahmad Moshaddeq mengaku mendapat mimpi saat melakukan puasa dan kontemplasi selama 40 hari di sebuah gunung di Kawasan Bogor. Pada mimpinya tersebut ia mengaku bertemu Malaikat Jibril dan memberikannya wahyu.
Adapun mereka menganggap bahwa salat wajib lima waktu itu tidak penting, sehingga tidak perlu dilakukan.
Mereka tidak menyebut Nabi Muhammad SAW, tapi mengucapkan Al Masih Al Ma'wud sebagai rasulullah.
4. Kerajaan Ubur-ubur
Suami Istri pimpinan ajaran sesat Kerajaan Ubur-ubur. (VIVA / Yandi Deslatama (Serang)
Kerajaan Ubur-ubur di Kota Serang, Banten sempat menghebohkan masyarakat.
Kelompok yang didirikan pasangan suami istri bernama Rudi dan Aisyah itu dianggap sebagai aliran sesat atau sekte sesat.
Sebagai dedengkot Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah mengaku dirinya sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan, namun mengakui Alquran dan Allah SWT.
Kelompok yang saat ini beranggotakan delapan orang dari Jawa Tengah ini mengaku beragama Islam, namun melakukan kegiatan yang tidak lazim. Contohnya, mereka bilang Allah SWT memiliki makam (kuburan).
Tak hanya itu, Kerjaan Ubur-ubur pun menyebutkan Nabi Muhammad SAW berjenis kelamin perempuan.
Bahkan yang pergi haji mencium Hajar Aswad, karena dianggap kelamin perempuan.
Kabah pun bukan lah kiblatnya umat Muslim, namun tempat pemujaan berhala.
5. Puang Lalang atau Mahaguru
Puang Lalang dianggap sebagai aliran sesat di Indonesia, sebab Puang Lalang mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang Rasul.
Tak hanya mengaku sebagai Rasul, ia juga menyebarkan bahwa adanya Allah Bapa, Allah Mama, Allah pencipta, Allah Jin, Allah Iblis, Allah Syaitan dan Allah nafsu.
Maha Guru atau Puang Lalang juga menyebarkan kepercayaan, bahwa manusia yang telah meninggal dunia, akan diangkat oleh Allah menjadi tuhan.
Ia menyebarkan pula, bahwa ia memiliki kesaktian dan mengklaim dapat memperpanjang umur para pengikutnya.
Tidak hanya sampai di situ, Maha Guru sempat menikahkan beberapa pengikutnya tanpa wali dan tanpa pencatatan di KUA.
Adapun bagi para anggota Puang Lalang masing-masing per individu memiliki iuran wajib dari kartu surga sebesar Rp 10.000 hingga Rp 50.000, setiap anggota juga dibebani dengan dana zakat sebesar Rp 5.000 per kg dari berat badan pengikut.
Setiap anggota, wajib menyetorkan dana iuran tersebut sebanyak 2,5 persen penghasilannya ke Mahaguru.
Adapun Puang Lalang juga dinilai seenaknya menafsirkan ayat-ayat Alquran serta mempercayai bahwa ada kitab suci yang lain selain Alquran. (abs/lsn/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more