Sayang seribu sayang, ketenarannya sebagai Ponari sang dukun cilik asal Jombang tak berlangsung lama.
Karena, pada 2015 praktek pengobatan dukunnya mulai sepi ditinggalkan pasien. “Mau tahun 2015 sudah mulai sepi,” ujar Ponari.
Imbasnya, perekenomian Ponari mulai turun, karena batu ajaib miliknya sudah mulai tidak bisa menghasilkan uang lagi.
Ponari akhirnya mencoba berbagai pekerjaan lain yang bisa digunakan untuk menghidupi dirinya.
Mulai dari bekerja di pabrik, menjadi buruh borongan, hingga membersihkan kotoran ayam di peternakan.
“Sempat ke pabrik pernah dibayar Rp23 ribu per hari. Pernah juga bersihin kotoran ayam dibayar Rp300 ribu,” pungkas Ponari bercerita.
Hal ini diakui Ponari karena saat itu ia dan keluarganya tidak bisa mengelola ekonomi meski pernah bergelimpang harta.
Meski demikian, Ponari masih tetap menyimpan batu ajaib yang pernah dia temukannya pada 2009 silam.
Load more