tvOnenews.com - Kombes Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti Spf atau dr Hastry dikenal luas di masyarakat sebagai salah satu dokter forensik yang ahli di bidangnya.
Tak hanya pengetahuannya yang luas, pengalaman dr Hastry dalam menangani berbagai macam kasus yang berhubungan dengan kematian seseorang.
Juga dr Hastry memiliki pengalaman dalam menangani jenazah terpidana mati yang telah dieksekusi.
Ternyata, ada banyak pengalaman dr Hastry yang cukup menarik untuk dibahas terutama soal pelaksanaan eksekusi mati di Indonesia.
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Denny Darko, berikut kisah dr Hastry yang menangani jenazah terpidana mati yang telah dieksekusi.
Di hadapan Denny Darko, dr Hastry mengisahkan pengalamannya yang cukup untuk membuat bulu kuduk merinding seputar eksekusi mati di Indonesia.
dr Hastry menjelaskan terlebih dahulu tentang prosedur yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan eksekusi mati.
Menurut dr Hastry, pelaksanaan eksekusi mati di Indonesia harus mematuhi prosedur yang berlaku.
Termasuk dalam melakukan langkah-langkah mulai dari persiapan H-1 hingga proses eksekusi mati dilakukan.
Menurut dr Hastry, eksekusi mati dilakukan pada malam hari dan terpidana akan diikat di sebuah tiang dengan disorot lampu.
Lampu tersebut menyorot titik tembak yang sudah ditentukan oleh tim dokter forensik dr Hastry yang menandakan letak jantung.
Titik tembak ke arah jantung ini bertujuan agar terpidana mati langsung meninggal saat dieksekusi.
Selanjutnya, tim eksekutor akan melakukan penembakan tepat ke arah titik yang sudah ditentukan.
dr Hastry menjelaskan bahwa tim dokter forensik biasanya akan menunggu hingga setengah jam untuk menentukan apakah terpidana mati tersebut sudah meninggal dunia atau belum.
Di titik ini, Denny Darko penasaran apakah pernah ada pengalaman dr Hastry menemukan terpidana mati ternyata masih hidup setelah dieksekusi oleh regu tembak.
"Ternyata dia laporan kok masih bernapas, mungkin stamina bagus, jantungnya masih berdetak, jadinya kasihan juga," ungkap dr Hastry.
Selanjutnya dr Hastry menjelaskan bagaimana prosedurnya jika ditemukan kasus demikian.
"Peraturannya seperti itu, kalau masih bernapas, bernyawa, kita lapor lagi terus kita tentukan lagi, baru yang melakukan penembakan di kepala," jelas dr Hastry.
Dengan tembakan di bagian kepada tersebut, menurut dr Hastry sudah dipastikan akan langsung meninggal sehingga setelahnya ditangani oleh tim forensik.
"Itu langsung meninggal, kita tim forensik yang ngopeni semuanya," ujar dr Hastry.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more