Kemudian dia menuangkan spermanya ke sungai agar alirannya tetap mengalir. Untuk menyenangkan para dewan, untuk menjaga kemakmuran, kehidupan dan air. Setelah firaun melakukan ritualnya, orang lain yang mengikuti teladannya.
Orang Mesir kuno dapat mempercayai bahwa sperma memiliki sifat yang memberi kehidupan. Mereka dapat menerima tentang pemahaman tentang sungai Nil, sungai Nil dapat memberi tentang kehidupan yang sangat penting bagi peradaban Mesir.
Raja Kartanegara di Kerajaan Kediri
Selain itu juga Firaun, Raja Kertanegara yang mempraktekkan tradisi aneh. Raja Kertanegara dianggap sebagai raja terbesar dari kerajaan Singasari. Putra dari Raja Wisnuwardhana naik tahta pada tahun 1268.
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Kedir memperluas wilayahnya. Daerah yang berhasil ditaklukkan kerajaan Kediri adalah Bali (1284), Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan Maluku.
Raja Kertanegara mengirimkan rombongan ekspedisi ke daerah Sumatera bagian tengah untuk memperluas wilayah. Ekspedisi Pamalayu, yang dimulai antara tahun 1275 dan 1292, juga dimaksudkan untuk melakukan pencegahan tentang penyebaran Kekaisaran Mongol Kubilai Khan.
Ketika Raja Kertanegara melakukan kontak dengan orang-orang Mongolia, dia dapat mengenali tradisi Tantrayana sayap kiri dalam ajaran agama Buddha. Ritual Tantrayana sayap kiri melibatkan minum dan seks untuk mencapai pencerahan atau kesempurnaan (nirwana).
Load more