Eddy Tansil sempat menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di Singapura tapi tidak ia selesaikan karena memilih untuk membuka bisnis.
Bersama sang ayah, Eddy Tansil membuka usaha becak yang kala itu sedang menjadi alat transportasi favorit masyarakat.
Seiring berkembangnya teknologi, Eddy Tansil mengalihkan bisnisnya ke industri perakitan sepeda motor.
Eddy Tansil mengambil alih perusahaan perakitan sepeda motor merk Kawasaki namun kalah saing dengan merk Honda dan Suzuki.
kemudian, Eddy Tansil terjun ke industri bajaj yang tak berselang lama mengalami hambatan karena regulasi terbaru dari Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Karena bisnis sepeda motor dan bajajnya goyang, Eddy Tansil mencoba peruntungannya di bidang lain yang bisa ia kembangkan yaitu dalam industri baja, PT Materindo Supra Metal Works.
Dari perusahaannya itulah Eddy Tansil mengeruk keuntungan berlipat ganda.
Selanjutnya Eddy Tansil membuka usaha lain di daerah Bekasi yang diberi nama Tunas Bekasi Motor Company yang bergerak di bidang perakitan sepeda motor.
Meski terbilang sukses, bisnis perakitan motor Eddy Tansil ini ternyata dijalankan dengan cara curang karena menyelundupkan komponen sepeda motor yang melanggar aturan pemerintah.
Load more