"Aku melihat orang Arab-Amerika, Pakistan-Amerika. Dan semua orang saling berpelukan, semua orang bercanda dan tertawa satu sama lain. Jadi ini adalah persaudaraan yang aku lihat,keturunan, warna kulit, ras tidak jadi masalah," paparnya lagi.
"Mereka semua adalah satu tubuh dan beda halnya dengan di Gereja Amerika. Jiika Anda pergi ke Gereja ini maka semuanya kulit hitam, ada juga Gereja untuk kulit putih. Gereja orang Korea, Asia. Anda tidak pernah benar-benar melihat keragaman di dalam Gereja di Amerika," pungkas Mutah Napoleon Beale.
"Dan aku melihat orang-orang dari semua warna yang berbeda, ras, bahasa yang berbeda, tetapi mereka semua memperlakukan satu sama lain seperti saudara. Dan ketika waktu sholat tiba, seorang Muslim memberitahuku untuk sholat," tutur Mutah Napoleon Beale.
Sudah Bawa Pistol dan Pasukan 20 Orang ke Masjid, Malah Tersentuh Lihat Orang di Masjid Begitu Tenang, Berujung Jadi Mualaf. Source: kolase tim tvOnenews
"Aku bilang kepadanya bahwa aku tidak tahu bagaimana cara sholat. Aku tidak pernah sholat dalam hidupku. Dan aku ingat kata-katanya, dia bilang sholatlah bersama kami, apapun yang kamu lihat, kamu lakukan. Tapi ketika kamu meletakkan wajahmu di lantai, ingatlah bahwa kamu hanya menyembah penciptamu," tuturnya menceritakan saat ia pertama kali melakukan sholat.
Jadi apaapun yang kamu inginkan, mintalah pada penciptamu. Dan aku ingat ketika aku letakkan wajahku ke lantai, pertama kali dalam hidup, aku tidak ingin uang.
Aku tidak ingin apa-apa dari dunia, satu-satunya hal yang aku inginkan adalah kebahagiaan dan ketenangan, itu saja.
Load more