"Dari riset gue itu, kemudian gua membangun jaringan di sana, teman-teman, bersenjata dan kelompok separatis, rebels," ujarnya.
"Dan mereka kan yang punya akses ke kelompok-kelompok lebih hardcore, jadi kalau Filipina Selatan itu ada yang sangat-sangat hardcore, ada yang hardcore saja, ada yang lu bisa jadiin teman," terangkannya.
Wanita berusia 28 tahun ini pun mengaku bahwa membuat jaringan yang menjadikan mereka teman, sehingga punya komunikasi lebih lanjut.
"Karena gua melihat apa yang terjadi di tetangga kita, itu berdampak ke Indonesia," ucapnya.
Ulta Levenia Nababan saat melakukan pekerjaannya sebagai peneliti terorisme di Datu Saudi, Ampatuan, sebuah provinsi di Filipina Selatan yang terkenal memiliki kelompok militan berhubungan erat dengan ISIS.
Salah satu contohnya, Ulta menyebut bahwa penangkapan OPM yang diketahui membeli senjata di Filipina Selatan.
"Waktu gua riset itu, lu bisa nyewa senjata di sana, jadi ada price list-nya gitu," tuturnya.
Kemudian Deddy Corbuzier menanyakan kepada Ulta Levenia soal keamanan terlebih lagi membagikan kisahnya sebagai peneliti terorisme.
Load more