Cirebon, Jawa Barat - Pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Cirebon diwarnai dinamika kearifan lokal, seperti pemasangan sesajen dengan media kemenyan. Ini menjadi salah satu tradisi yang tidak bisa dilepaskan dalam setiap kali kegiatan adat, termasuk dalam pelaksanaan demokrasi di tingkat desa atau Pemilihan kepala desa (pildes)
Menjelang Pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Cirebon, berbagai upaya dilakukan oleh calon kepala desa untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat desa tersebut.
Selain upaya sosialisasi yang dilakukan oleh Calon kepala desa , para calon kepala desa juga biasanya menggunakan unsur kemenyan sebagai salah satu upaya agar tidak diserang oleh pihak lawan lewat jalur magis.
Camat Kapetakan, R Udin Kaenudin mengatakan, Membakar kemenyan adalah salah satu tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Cirebon, manakala mau menjalankan hajat apapun.
"Pembakaran kemenyan ini merupakan tradisi dan budaya yang ada di cirebon, yang sudah ada sejak jaman dulu," ujarnya Minggu (21/11/2021).
Untuk bisa memenuhi hajat dan terpilih sebagai kepala desa, biasanya calon kepala desa tidak hanya menggunakan media membakar kemenyan saja, tapi ada juga yang menggunakan media ayam jantan (jago).
Dirinya berharap masyarakat tidak terlalu jauh mempercayai hal-hal yang tabu. Dan mengembalikannya kepada Tuhan yang maha esa, karena jadi tidaknya seseorang menjadi Kuwu itu sudah ditakdirkan namun kita semua tidak mengetahui takdir itu. (Erfan septyawan/ito)
Load more