Jakarta - NASA dan Laboratorium Penelitian Nuklir Nasional Amerika Serikat pada hari jumat lalu mengajukan permintaan proposal untuk sistem tenaga permukaan fisi pada Jumat (19/11/2021).
NASA bekerja sama dengan Laboratorium Nasional Idaho Departemen Energi AS untuk membangun sumber daya yang tidak bergantung pada matahari untuk misi ke bulan pada akhir dekade ini.
“Menyediakan sistem daya tinggi yang andal di bulan adalah langkah vital berikutnya dalam eksplorasi ruang angkasa manusia, dan untuk mencapainya, sekarang bukan hal yang mustahil,” tutur Sebastian Corbisiero, pimpinan Proyek Tenaga Permukaan Fisi dalam sebuah pernyataan.
Jika berhasil mendukung keberadaan manusia yang berkelanjutan di bulan, tujuan berikutnya adalah Mars. NASA mengatakan, kekuatan permukaan fisi dapat memberikan kekuatan yang melimpah dan berkelanjutan tanpa bergantung kepada kondisi lingkungan di bulan atau Mars.
Reaktor sendiri akan dibangun di Bumi untuk kemudian dikirim ke bulan. Rencana yang diajukan untuk sistem tenaga permukaan fisi harus mencakup teras reaktor berbahan bakar uranium, sistem untuk mengubah tenaga nuklir menjadi energi yang dapat digunakan, sistem manajemen termal untuk menjaga reaktor tetap dingin, dan sistem distribusi yang menyediakan tidak kurang dari 40 kilowatt listrik tanpa henti selama 10 tahun di permukaan bulan.
Selain itu, ketika diluncurkan dari Bumi ke bulan, reaktor harus dapat ditampung di dalam silinder berdiameter 12 kaki (4 meter) yang panjangnya 18 kaki (6 meter). Beratnya pun tidak boleh lebih dari 13.200 pon (6.000 kilogram).
Permintaan proposal tersebut untuk desain sistem awal dan harus diserahkan paling lambat pada 19 Februari 2022.
Load more